Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konsep Sukses Santri Bagaimana santri Sukses Itu?

“Loh, Hak kita kan? Untuk jadi sukses.... Untuk jadi bahagia.... Untuk jadi pemenang..... Untuk jadi yang berguna......” Khrisnamurti

Sebelumnya telah dijelaskan makna dan dimensi sukses.

Secara spesifik lagi, bagian ini akan memaparkan gambarang tentang konsep sukses bagi santri. Ada kata kunci paling menonjol yang berhubungan dengan sukses bagi santri yaitu ‘visi’ dan ‘misi’ yang dimiliki oleh pesantren.

visi adalah bagian dari ‘mimpi’ atau ‘tujuan’ pesantren yang jika berhasil diwujudkan maka itu merupakan keberhasilan pesantren sekaligus keberhasilan dan kesuksesan santri.
img picswe.com

Wibisono berpendapat bahwa visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.

Sedangkan menurut Jim Tehusijarana, visi adalah kunci dasar yang menentukan apakah kita berjalan ke arah impian kita atau tidak. Dengan kata lain, visi adalah kompas perjalanan karier kita dan tidak memiliki visi sama dengan mencari arah tanpa kompas.

Sedangkan misi adalah adalah wujud atau bentuk dari visi atau pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Setiap lembaga pendidikan pasti memiliki visi misi dan menurut penulis, visi misi itu merupakan standar untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan bagi santri maupun lembaga pesantren itu sendiri.

Bagaimana contoh visi misi tersebut? Mari kita tengok visi misi dari sebuah pesantren, contohnya Pesantren Terpadu Miftahul Ulum Al-Yasini Pasuruan yang memiliki visi “Mencetak insan religius yang cerdas, bermoral, mandiri, dan kompetitif.”

Sedangkan misinya adalah, (1) Mendidik santri agar memiliki kemantapan akidah, kedalaman spiritual, keluasan ilmu dan ketrampilan serta keluhuran budi pekerti. (2) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang bernafaskan Islami. (3) Memberikan pelayanan terbaik & keteladanan atas dasar nilai-nilai Islam yang inklusif dan humanis. (4) Mengembangkan menejemen pesantren terpadu di level nasional maupun internasional. Dan (5) Mengembangkan kemitraan.

Dari sini dapat dipahami bahwa seorang santri bisa disebut ‘benar-benar sukses’ jika ia dinilai telah memiliki pribadi yang cerdas, bermoral, mandiri, dan kompetitif sesuai visi pesantren.

Contoh lainnya adalah visi dan misi Pesantren Al-Munawwar Tasikmalaya, yaitu: Visi, (1) Mencetak ‘Ulama’ul ‘Amilin (Ulama yang mengamalkan Ilmu). I

ni merupakan tujuan puncak dan menjadi kejaran dan harapan seluruh pemangku Yayasan Pondok Pesantren Al Munawwir. (2) Mencetak Imama al-Muttaqin (Sponsor manusia untuk bertaqwa).

Bahwa siapapun dapat menjadi sponsor yang aktif mendukung dalam menciptakan manusia-manusia yang muttaqin. (3) Mencetak pribadi yang Muttaqin. Diharapkan lulusan Yayasan Pondok Pesantren Al Munawwir atau bahkan yang tidak lulus pun dapat memiliki bekal dalam ketaqwaan pribadinya.

Sedangkan Misinya adalah, (1) Menggalang segala potensi Umat Islam untuk meningkatkan derajat, harkat martabat umat menjadi Insan Kamil (manusia yang sempurna). (2) Berkreasi dalam bidang Pendidikan, Ekonomi serta Kesehatan untuk sebanyak-banyaknya dapat bermanfaat bagi peningkatan derajat Umat Islam sehingga terbebas dari belenggu kemiskinan dan kebodohan. (3) Menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan program–program pembelajaran yang berwawasan imtaq dan iptek. (4) Menyelenggarakan kegiatan yang berorientasi pada pembentukan jiwa pemimpin yang berakhlak mulia. Dan (5) Menyelenggarakan pendidikan dengan sistem full-day.

Dari contoh yang kedua ini, bisa dikatakan bahwa santri bisa disebut sukses kalau dinilai telah memenuhi pribadi ‘Ulama’ul ‘Amilin (Ulama yang mengamalkan Ilmu), Imama al-Muttaqin (Sponsor manusia untuk bertaqwa) yang aktif mendukung dalam menciptakan manusia-manusia yang muttaqin, dan memiliki pribadi yang Muttaqin.

Inilah salah satu contoh target sukses seorang santri. Jika belum memenuhi target tujuan tersebut, bisa dibilang santri belum sukses secara sempurna. Lalu bagaimana visi dan misi pesantren atau lembaga pendidikan anda?

Jika dilakukan pengamatan pada hubungan antara santri dan lembaga pesantren dalam hal visi dan misi, kemungkinan besar ada beberapa tipe santri sebagaimana berikut: Pertama, adalah santri yang tidak mengetahui bahwa visi dan misi itu penting.

Mereka menyibukkan diri dengan kegiatan rutin di pesantren secara mengalir saja sehingga hidupnya hanya rangkaian kegiatan dari suatu aktifitas ke aktifitas lain tanpa didasari kejelasan arah dan tujuan. Mereka hidup tanpa desain dasar.

Bagaikan tukang bangunan yang sibuk mendirikan bagian rumah tanpa kejelasan gambaran rumah seperti apa yang ingin dibangunnya.

Kedua, adalah santri yang mengetahui bahwa visi dan misi adalah hal yang sangat penting untuk mencapai sukses. Namun mereka tidak bertindak untuk menyusun merumuskan strategi untuk berhasil meraih target visi dan misi tersebut.

Ketiga, tipe santri yang sadar akan pentingnya visi dan misi. Ia telah berusaha menyusun strategi untuk mencapainya secara maksimal.

Tetapi karena metodenya keliru dan pemahamannya sempit menjadikan visi dan misi tadi tidak menghasilkan hal yang bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak. Tetapi setidaknya ia telah berhasil menunjukkan usahanya untuk meraih keberhasilan visi dan misi.

Tipe santri keempat, adalah santri yang menyadari pentingnya visi misi, ia bertindak, dan strateginya benar sehingga memiliki langkah baik menuju sukses.

Ia sedang berada pada tahap penyelesaian visi misi. Dan tipe santri yang kelima, adalah santri yang telah berhasil mewujudkan visi dan misi lembaga pesantren. Ia dinilai berhasil menjadi ulama yang muttaqin dan berguna bagi nusa maupun bangsanya. Berdasarkan uraian ini, tipe manakah anda?

Sukses bermula dari pikiran kita. Sukses adalah kondisi pikiran kita. Bila Anda menginginkan sukses, maka Anda harus mulai berpikir bahwa Anda sukses, dan mengisi penuh pikiran Anda dengan kesuksesan. Dr. Joyce Brothers