Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi

Halo semuanya, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Perbedaan Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi. Sebelumnya, hadis sendiri merupakan apa yang diriwayatkan dari Nabi, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (bahasa Arab: تقرير, translit. taqrīr‎), sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (bahasa Arab: بعثة‎) dan juga sebelum menjadi nabi.

Adapun perbedaan antara Hadis Qudsi dan Nabawi sebagaimana dalam pembahasan kita kali ini adalah perbedaan itu terletak pada sumber hadis dan proses periwayatan hadis itu. Adapun hadis Qudsi maka makna dari isi hadis itu berasal dari Allah Swt yang disampaikan melalui suatu wahyu sedangkan redaksinya dari Nabi yang disandarkan kepada Allah Swt. Sedangkan Hadis Nabawi pemberitaan makna dan redaksinya berdasarkan ijtihad Nabi sendiri. 



Dalam sebuah Hadis Qudsi, Nabi hanya menjelaskan kandungan atau yang tersirat pada wahyu sebagaimana yang diterima dari Allah Swt dengan ungkapan Nabi sendiri. Dengan demikian, meskipun kandungan hadis berasal dari Allah Swt, tetapi ungkapan itu disandarkan kepada Nabi sendiri.

Hal tersebut karena setiap ungkapan kata itu pasti disandarkan kepada orang yang mengatakannya meskipun maknanya didapat dari pihak lain. Oleh karena itu hadis Qudsi selalu disandarkan kepada Allah Swt dengan ungkapan Allah berfirman.

Berbeda dengan hadis Qudsi, hadis nabawi adalah hadis yang mana isi dan ungkapannya berasal dari Nabi sendiri. Dengan demikian, hadis nabawi bersumber dari nabi sendiri dan maknanya bukan berasal dari Allah meskipun nabi pasti mendapatkan bimbingan dari Allah.

Perbedaan Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi

Dari uraian di atas kita bisa memahami bahwa perbedaan antara hadis Qudsi dan hadis Nabawi adalah terletak pada sumbernya. Pada hadis Qudsi sumbernya adalah Allah sedangkan hadis Nabawi sumbernya adalah nabi sendiri.

Pada Hadis Nabawi, Nabi melakukan sebuah ijtihad yang dipahami dari al-Qur’an karena beliau bertugas sebagai penjelas terhadap Alquran. Dengan demikian, perbuatan yang dilakukan Nabi dalam rangka sebagai bentuk dari hadis nabawi tersebut didiamkan oleh wahyu jika benar dan dibetulkan dengan wahyu jika salah.

Secara lebih rinci, perbedaan antara Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi bisa diuraikan lebih detail sebagai berikut:

1. Pada Hadis Nabawi Rasul saw menjadi dasar sumber hadis, sedangkan pada Hadis Qudsi nabi mendasarkan sumber hadis itu kepada Allah Swt. dengan menggunakan redaksinya sendiri.

2. Pada Hadis Qudsi Nabi hanya memberitakan sebuah hadis dengan bentuk perkataan atau qawli sedang pada Hadis Nabawi, bentuk hadisnya bisa meliputi perkataan/qawlî, perbuatan/fi`li, dan persetujuan/taqriri.

3. Hadis Nabawi merupakan penjelasan dari kandungan wahyu baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maksud Wahyu yang tidak secara langsung, Nabi berijtihad terlebih dahulu dalam menjawab suatu masalah. Jawaban itu ada kalanya sesuai dengan wahyu dan adakalanya tidak sesuai dengan wahyu. Jika tidak sesuai dengan wahyu, maka datanglah wahyu untuk mengoreksi atau membenarkannya. Sedangkan hadis Qudsî wahyu langsung dari Allah swt.

4. Hadis Nabawi kalimat dan maknanya dari Nabi, sedangkan Hadis Qudsî maknanya dari Allah sedangkan redaksinya disusun oleh Nabi.

5. Hadis Qudsi memiliki ciri-ciri selalu menggunakan ungkapan orang pertama atau dhamîr mutakallim yaitu Aku (Allah)…Hai hamba-Ku…sedang Hadis Nabawi tidak menggunakan ungkapan ini karena memang berasal dari Nabi.

Itulah informasi mengenai Perbedaan Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi semoga bermanfaat.