Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sholat di rumah apa harus adzan?

Sholat di rumah apa harus adzan? Adzan merupakan panggilan shalat yang dikumandangkan pada saat hendak mengerjakan shalat fardhu. Pada saat masuk shalat, adzan akan dikumandangkan di masjid maupun di mushalla untuk memanggil orang-orang agar datang melaksanakan shalat.

Adzan itu sendiri adalah panggilan untuk melaksanakan shalat. Setiap hari adzan dibacakan sebanyak lima kali, yaitu pada saat shalat subuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya. Setelah adzan kemudian dikumandangkan iqamat tanda shalat hendak dimulai. Lalu dari sini ada sebuah pertanyaan, jika sholat di rumah apa harus adzan?

Sholat di rumah apa harus adzan?

Adapun hukum adzan dan iqamah itu adalah sunnah untuk dikumadangkan dalam setiap hendak memulai shalat fardhu. Kesunahan ini berlaku baik shalat fardhu itu dilakukan sendirian, atau berjemaah, ataupun shalat fardhu yang hendak dikerjakan adalah shalat qadha’. Dengan demikian, jika kita hendak melaksanakan shalat fardhu sendirian, maka sebaiknya kita terus melakukan azan dan iqamah terlebih dahulu karena hal tersebut termasuk perkara yang disunahkan.

Apa Saja Yang Harusnya DIlakukan Jika Mendengar Adzan?

Ketika kita mendengarkan adzan, maka kita pun hendaknya memperhatikan hal-hal berikut atau melakukan hal-hal berikut:

I. Jangan berbicara Saat adzan dikumandangkan.

Seseorang yang membaca Al-Qur’an pun hendaknya berhenti membaca al-Quran ketika adzan dimulai dan orang itu mendengarkan adzan.

2. Menjawab seruan Adzan dengan kalimat adzan

Muslim yang mendengarkan adzan hendaknya mengulangi atau menjawab adzan yang dibacakan oleh muazin. Dengan demikian ketika adzan dibaca, maka seseorang hendaknya mengulanginya, seperti Allahu akbar, maka orang yang mendengarkannya menjawabnya dengan allahu akbar.

Kecuali pada kalimat “Hayya ala’ssalâh” dan “Hayya alalfalâh”, orang yang mendengar seruan itu hendaknya mengucapkan “la haula walâ quwwata illa billâh (Tidak ada daya upaya dan kekuatan selain Allah)”.

Khusus pada azan subuh, pada saat muazin mengucapkan kalimat “Assalatu hayrun mina’n-naum” maka orang yang mendengarnya disunnahkan untuk menjawab dengan:

صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين

“Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina” Benar dan baguslah ucapanmu itu dan akupun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan.

3. Orang Junub Juga Menjawab Adzan

Orang yang mendengar adzan meskipun junub, ia tetap hendaknya menjawab adzan dengan kalimat-kalimat yang ada di atas. Namun, wanita menstruasi dan junub dikecualikan dari ini.

4. Membaca doa Setelah Adzan

Di akhir adzan, orang yang mendengarkan membacakan doa adzan sebagaimana hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang setelah mendengar adzan mengucapkan: Allaahumma robba haadzihid da’watit taaammah. Wash sholaatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab-‘ats-hu maqoomam-mahmuudanilla-dzii wa ‘ad-tah [Ya Allah, Rabb pemilik seruan yang sempurna ini. Dan sholat yang didirikan. Berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadhilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom (kedudukan) terpuji yang telah Engkau janjikan padanya], maka dia (yang mengucapkan doa ini) akan mendapatkan syafa’atku kelak.” (HR. al-Bukhari).

Panggilan untuk beribadah shalat fardhu ini sebenarnya juga tidak hanya dibaca pada saat hendak melaksanakan shalat fardhu saja. Pada saat terjadi angin besar, bayi baru melahirkan, dan juga pada jenazah pun hendaknya dibacakan adzan. Itulah informasi tentang Sholat di rumah apa harus adzan? Semoga bermanfaat dan terimakasih telah mengunjungi dalamislam.info.