Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa Pejabat Melakukan Korupsi?

Pejabat adalah orang yang memiliki wewenang untuk mengatur atau menjalankan tugas tertentu dalam pemerintahan sesuai dengan amanat yang diberikan. Pejabat biasanya dipilih dari orang-orang yang kompeten dalam bidang-bidang tertentu. Oleh karenanya, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi apabila seseorang ingin menjadi pejabat.

Meskipun pejabat diambil dan dipilih berdasarkan kompetensi tertentu namun ternyata banyak juga oknum-oknum pejabat yang melakukan kejahatan berupa tindak pidana korupsi. Hal ini pun menjadikan banyak yang bertanya-tanya, mengapa pejabat melakukan korupsi? Bukankah pejabat adalan orang-orang yang berpendidikan tinggi?

Penyebab Pejabat Melakukan Korupsi

Ada banyak faktor yang menjadikan seorang pejabat melakukan korupsi di antara faktor-faktor itu antara lain adalah:

1. Sifat Ketamakan Pejabat

Faktor utama yang menjadi penyebab mengapa pejabat melakukan korupsi adalah ketamakan dari diri pejabat itu sendiri. Sifat tamak dalam ilmu akhlak ini terkait dengan budipekerti seseorang. Jadi meskipun seorang pejabat itu sudah kaya raya namun punya budi pekerti buruk yaitu ketamakan, maka ia akan terus merasa kurang sehingga melakukan korupsi.

Oleh karenanya, akhlak atau budi pekerti itu sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan pendidikan. Orang yang pendidikannya tinggi belum tentu memiliki akhlak yang baik karena akhlak ini merupakan jati diri yang ditempa dalam waktu lama dengan proses pengajaran secara langsung dan terus-menerus.

2. Gaya Hidup Pejabat

Faktor selanjutnya yang bisa menjadikan pejabat korupsi adalah gaya hidup yang suka bermewah-mewah. Hal ini sebenarnya terkait dengan faktor ketamakan sebelumnya. Korupsi adalah tindakan mencuri uang rakyat untuk kebutuhan tertentu, dan biasanya oknum pejabat menggunakan uang itu untuk tuntutan gaya hidup yang berlebihan.

Tidak semua pejabat yang memiliki gaya hidup mewah adalah koruptor karena bisa jadi ia sudah kaya sejak sebelum menjadi pejabat. Namun faktor gaya hidup mewah ini bisa mempengaruhi pejabat yang tak kaya yang ingin merasakan hidup mewah dengan cara instan.

3. Faktor Ekonomi Pejabat

Salah satu alasan mengapa pejabat melakukan korupsi adalah karena faktor ekonomi yang dirasakan pejabat bahwa ia memiliki tingkat ekonomi yang kurang menurutnya. Namun sebenarnya jika dilihat dari gaji dan tunjangan yang diterima pejabat, seharusnya gaji itu sudah cukup untuk ekonominya. Tetapi mengapa oknum pejabat tetap korupsi? Hal ini bisa berkaitan dengan faktor lain seperti gaya hidup mewah dan juga ketamakan itu.

Sebenarnya jika mau mencukupkan diri dengan gaji dan tunjangan, itu semuanya sudah sangat cukup. Tetapi bagi seorang oknum pejabat, mungkin kurang lengkap jika rumahnya kurang bagus atau mobilnya kurang mahal. Jadi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, oknum pejabat rela untuk melakukan tindak pidana korupsi.

4. Faktor Struktur Pejabat

Salah satu faktor kenapa seorang pejabat melakukan korupsi adalah mungkin karena memang dalam struktur lembaga bersangkutan, korupsi sudah mendarah daging dan sudah menjadi tradisi. Jika demikian, maka bisa jadi pejabat yang bersih terpaksa atau sulit menghindari adanya tindakan korupsi meski dirinya tidak mau menerima urang yang didapatkan atas hasil korupsi itu.

Cara Untuk Menghindari Korupsi Bagi Para Pejabat

Ada banyak cara yang bisa digunakan sebagai strategi agar seorang pejabat tidak korupsi. Berikut ini adalah tentang cara-cara yang bisa digunakan untuk mencegah adanya korupsi:

1. Pengawasan dan Audit Yang Ketat

Salah satu cara yang bisa digunakan sebagai pencegahan korupsi adalah dengan pengawasan dan audit data yang ketat. Setiap dana yang digunakan untuk program kerja harus melalui pengawasan yang dilakukan oleh lembaga khusus yang ada di luar lembaga terkait.

Dalam hal ini ada lembaga KPK yang bertugas untuk menyelidiki apabila ada tindak penyelewengan atau korupsi yang dilakukan oleh seorang pejabat ketika melaksanakan program kerja. Mungkin perlu dibentuk sebuah program kerja yang bisa berfungsi untuk mengawasi dan mengaudit dana yang digunakan oleh pejabat.

2. Hukuman Berat Bagi Pejabat Korupsi

Salah satu cara efektif untuk mencegah tindak pidana korupsi adalah dengan memberikan hukuman berat bagi pejabat yang melakukan korupsi. Tanpa ada hukuman yang berat dan tegas, maka selama itu pulalah tindak pidana korupsi akan selalu meraja lela.

Di Indonesia sendiri sudah ada wacana untuk tindak pidana korupsi dengan hukuman seberat-beratnya adalah dengan kematian. Namun sepertinya itu sulit dilaksanakan karena ada tekanan dari orang-orang yang mendukung hak asasi manusia.

3. Pendekatan Agama

Pendekatan keyakinan dan agama mungkin jug bisa diguanakan untuk mengatasi maraknya tindak pidana korupsi bagi pejabat. Namun cara ini mungkin adalah cara yang kurang efektif mengingat agma itu sendiri merupakan pembentuk budi pekerti, dan budi pekerti itu dibentuk dengan cara yang lama, tidak hanya sekedar pengetahuan.

Jadi dengan pendekatan agmaa ini, seorang pejabat dituntut untuk memegang teguh norma-norma keyakinan yang ada dalam agama, di mana di setiap agama diajarkan untuk berbuat baik dan meinggalkan perbuatan yang buruk.

Itulah informasi tentang jawaban atas pertanyaan mengapa pejabat bisa korupsi dan apa saja faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita dalam hal korupsi. Terlebih agar kita tidak terjerumus dari tindakan korupsi tersebut.