Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Siapakah Jabir bin Hayyan itu? Jabir bin Hayyan lahir dimana? Apa Saja Karya Jabir bin Hayyan?

Siapakah Jabir bin Hayyan itu? Salah satu ulama Islam yang paling masyhur namanya adalah Jabir bin Hayyan. Nama Jabir bin Hayyan tak hanya terkenal di dunia Islam, namun juga masyarakat dunia terlebih dalam bidang ilmu pengetahuan.

Lalu Siapakah Jabir bin Hayyan itu? Jabir bin Hayyan lahir dimana? Bagaimana penjelasan tentang biografi Jabir bin Hayyan?

Siapakah Jabir bin Hayyan itu?

Jabir bin Hayyan diakui oleh semua ilmuwan sebagai bapak kimia yang tak terbantahkan. Jabir bin Hayyah hidup antara tahun 721 dan 815 dan merupakan putra seorang dari seorang apoteker.

Jika ada pertanyaan tentang Jabir bin Hayyan lahir dimana? Menurut sumber, Jabir bin Hayan lahir pada tahun 721 M, di Tus, Iran wilayah Horasan.

Usaha Penelitian Jabir bin Hayyan

Jabir bin Hayyan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kufah, Irak, di mana pada saat itu ia berhasil mensistematisasikan ilmu kimia secara ilmiah. Jabir bin Hayyan bekerja terus-menerus di laboratorium hingga dirinya berhasil mengembangkan dan menyempurnakan proses kimia rumit seperti sublimasi, pencairan, kristalisasi, distilasi, pemurnian, pencampuran dengan merkuri, oksidasi, penguapan, dan filtrasi dan lain-lain.

Jabir bin Hayyan  pun berhasil menghasilkan asam sulfat dengan menyuling tawas dan mulai mengklasifikasikan zat sebagai gas, logam dan klasifikasi kimia lainnya. Dia juga menulis tentang bagaimana bahan kimia bisa bergabung untuk membentuk senyawa unsur yang tidak terlihat tanpa kehilangan sifat-sifatnya.

Meskipun semua ini mungkin tampak seperti sesuatu yang diketahui semua orang pada masa kini, namun pada masa seribu dua ratus lima puluh tahun yang lalu, Jabir adalah orang yang jauh di depan melebihi zamannya dalam hal pengetahuan kimia tersebut.

Studi empiris yang termasuk paling penting dari pembahasan para ilmuwan terkemuka pada saat itu adalah tentang asam. Di masa lalu, tidak ada asam yang lebih kuat yang diketahui selain asam asetat, yang memberi rasa pada cuka. Namun Jabir bin Hayyan berhasil menemukan berbagai asam seperti asam sulfat, nitrat, dan nitromuriatik yang sangat diperlukan dalam industri kimia saat ini.

Jabir bin Hayyan sebagaimana kebanyakan cendekiawan Muslim pada saat itu sangat tertarik pada aplikasi kimia sehari-hari, karena ia ingin penemuannya bisa berguna bagi masyarakat secara praktis. Dengna sifat yang sangat ingin tahu, Jabir bin Hayyan terlibat dalam kegiatan mewarnai kain dan kulit, menyiapkan pewarna rambut, membuat pernis yang tahan air kain dan melindungi besi, mangan dioksida yang digunakan dalam pembuatan kaca, pirit besi untuk menulis dalam emas, garam untuk ubin kaca dan keramik, dan kondensasi asam asetat.

Jabir bin Hayyan melakukan penelitian tentang berbagai masalah kimia seperti distilasi cuka. Jabir bin Hayyan bahkan mampu mengembangkan jenis kertas yang tidak terbakar api dan tinta yang bisa dibaca di malam hari.

Usaha Jabir bin Hayyan pada bidang pemurnian logam dan pengolahan baja mampu memberi kontribusi pada pengembangan teknik pengecoran modern. Di antara kontribusi terbesarnya pada teori kimia adalah penemuannya tentang struktur logam, dan penemuan ini, dengan sedikit perubahan hingga abad ke-18 dianggap sebagai awal dari ilmu kimia modern.

Karya-karya Jabir bin Hayyan

Karya Jabir bin Hayyan mencapai 20 buah karya. Adapun nama-nama dari karya Jabir bin Hayyan adalah sebagai berikut: 1. Kitabul-Bayan, 2. Kitabur-Rahma, 3. Kitabul-Hajr, 4. Kitabus-Syams, 5. Kitabun-Nur, 6. Kitabul-Qamar, 7. Kitabul-Izah, 8. Kitabul-Haywan, 9. Kitabul-Istakas-is-Salas, 10. Kitabun-Nabat, 11. Tafsirul-Istaka, 12. Kitabul-Hikmat, 13. Kitabut-Tajrit, 14. Kitabul-Hilkat dan 15. Kitabul-Mulk.