Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cepat Belajar Bahasa Inggris Otodidak: Pengalaman Pribadi

sumber gambar / learnenglish.com
Bahasa Inggris. Pelajaran yang paling berat kedua menurut siswa setelah matematika. Betul ndak? Ngaku aja.. Hehe. Hampir semua siswa bilang bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit. Saya pun merasakan itu. Sudah bertahun-tahun, mulai SD kelas 3 sampai SMA tetap saja tidak paham bahasa Inggris. Ternyata bukan cuma saya, teman-teman pun sama. Mayoritas siswa semua merasakan. Ini sebenarnya siswanya yang bodoh atau gurunya yang terlalu pinter ngajarnya ya?


Bertahun-tahun lamanya belajar tetap saja tidak paham, apalagi ngomong. Sembilan tahun belajar bahasa Inggris tidak bisa-bisa. Lalu pencerahan pun datang. Alhamdulillah.

Dapat beasiswa Santri Berprestasi untuk jenjang S1 di UIN Suka Yogyakarta menjadikan aku sadar akan pentingnya bahasa Inggris. Bagaimana tidak. Pada semester pertama, materi ilmu Hadis yang biasanya diajar minimal pakai bahasa Arab, di kampus diajar pakai bahasa Inggris. Ini sih ndak lucu. Banyak teman-teman dari pesantren lain fasih bahasa Inggris. Wah hebat-hebat. Aku walaupun sering mewakili lomba pidato bahasa Inggris tingkat SMA tetap saja tidak paham. Lawong pidatonya pakai hafalan. Hehe.

Namun apa boleh buat. Menyesal, ndak juga. Tetap berusaha untuk belajar bahasa Inggris sampai bisa. Coba-coba cari kursus bahasa yang murah. Ketemulah ENTER, sebuah lembaga kursus bahasa Inggris yang bertempat di UIN Suka. Beberapa bulan ikut, lumayan ada perkembangan. Mentornya enak dan santai di ajak ngobrol. Disini saya juga belajar bahwa untuk menjadi guru atau mentor yang efektif caranya adalah dengan mengajar secara fun atau bahasa jawanya grapyak. Saya rajin mengikuti program yang dilaksanakan dan sedikit demi sedikit ada hasil nyata yang saya peroleh disini.

Pada saat liburan semester, saya menyempatkan diri untuk ikut les di Pare Kediri Jawa Timur. Kebetulan cuma beda kabupaten dengan rumah saya yang ada di Nganjuk. Saya ikut dua program waktu itu di Elfast yang semuanya sama yaitu speaking. Saya merasakan banyak manfaat saat belajar di Pare ini. Selain partnernya banyak, mentor juga memberikan banyak motivasi sehingga belajar bahasa Inggris semakin lebih mudah. Saya hanya butuh 20 hari untuk percaya diri bercakap-cakap penuh dengan bahasa Inggris.

Sebenarnya bisa lebih efektif lagi kalau berada di camp bahasa Inggris. Namun karena waktu itu saya tidak punya biaya, terpaksa tinggal di tempat lain. Sebenarnya biayanya sangat terjangkau dan bisa dibilang murah sekali. Namun karena tidak punya biaya ya mau gimana lagi.

Tapi okelah, mungkin lain kali saya akan kesana untuk ikut les baik untuk bahasa Inggris maupun bahsa lainnya. Mungkin perlu juga dicoba lembaga-lembaga yang lain yang mungkin  punya program yang kita butuhkan.

Saat ini saya menggunakan bahasa Inggris untuk bercakap-cakap dengan customer karena kebetulan saya bekerja di bagian pengiklanan pada sebuah perusahaan. Jadi saya merasakan bahwa bahasa Inggris sangatlah penting untuk membangun usaha dan relasi dengan beragam pihak secara internasional.