Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Cara Mengajar Siswa SD atau MI Kelas 6 Untuk Persiapan Ujian Sekolah Agar Lancar

Halo semuanya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kali ini saya akan mengulas mengenai Tips Cara Mengajar Siswa SD atau MI Kelas 6 Untuk Persiapan Ujian Sekolah.
Mengajar Siswa SD atau MI Kelas 6 Untuk Persiapan Ujian Sekolah
Tips Cara Mengajar Siswa SD atau MI Kelas 6 Untuk Persiapan Ujian Sekolah Agar Lancar / img: pojoksatu.id

Berdasarkan beragam sumber dan pengalaman waktu mengajar di SD kulon Progo Yogyakarta dulu, saya menulis ini juga biar bisa bermanfaat. 

Sudah menjadi langganan kalau setiap menjelang akhir tahun pelajaran, guru akan banyak mendapatkan kesibukan.

erutama bagi guru kelas 6 yang pasti disibukkan dengan beragam kegiatan belajar mengajar terutama jam tambahan untuk menggempleng siswa dan murid dalam persiapan menghadapi Ujian Sekolah. 

Menjelang akhir tahun pelajaran, guru kelas 6 akan selalu disibukkan dengan berbagai macam kegiatan jam tambahan guna memperdalam pengetahuan siswa dalam menghadapi soal-soal Ujian Sekolah.

Di antarnya guru kelas 6 akan melaksanakan jam tambahan di luar jam pelajaran sekolah. Berbagai strategi pembelajaran pun diterapkan oleh guru kelas 6.

Tips Cara Mengajar Siswa SD atau MI Kelas 6 Untuk Persiapan Ujian Sekolah Agar Lancar


Beberapa cara berikut ini bisa dijadikan sebagai cara yang biasa dilakukan guru kelas 6 untuk membantu mempersiapkan para murid dalam menghadapi soal-soal Ujian Sekolah.

1. Memberi Briefing Secara Intens

Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh guru adalah memberikan briefing secara intens kepada siswa kelas 6. Briefing bisa berisi nasehat dalam tujuan:

Memberi Kesadaran 

Guru perlu memberikan briefing dengan tujuan memberi kesadaran kepada murid bahwa ujian sudah dekat.

Tidak ada banyak waktu untuk bermain lagi demi mendapatkan hasil ujian yang terbaik. Guru juga bisa menggunakan metode menakut-nakuti secara wajar, misalnya nanti kalau tidak rajin belajar bisa tidak lulus.

Memberi Motivasi

Misalnya guru atau sekolah memberikan motivasi berupa hadiah, bantuan beasiswa, atau siswa dengan nilai terbaik akan diterima di sekolah yang memiliki reputasi baik pula.

2. Mengatur Ulang Jadwal Pelajaran

Ini lebih cenderung menjadi tugas guru agar mengatur ulang jadwal pelajaran. Sudah menjadi rahasia umum bahwa guru akan memfokuskan belajar pada tiga mata pelajaran Ujian Nasional berdasarkan kisi-kisi yang ada.

Namun selain tiga mata pelajaran ujian nasional, guru juga perlu mengatur mata pelajaran lain agar siswa berhasil lulus dengan nilai mata pelajaran secara umum dengan hasil baik.

Hal ini bertujuan agar anak didik bisa diterima di sekolah favorit.

Fokus terhadap pengajaran tiga mata pelajaran ini menjadi hal yang sangat tidak dianjurkan oleh pengawas sekolah hingga dinas pendidikan.

Hal ini karena pendidikan seharusnya menyampaikan seluruh materi di setiap mata pelajaran. Kecenderungan guru yang hanya mengajarkan tiga mata pelajaran menjadi suatu budaya yang tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya oleh para guru kelas 6.

Hal ini karena mengingat tuntutan agar lulusan mampu menyelesaikan soal latihan juga guru dituntut memberikan output sekolah agar memiliki angka lulusan terbanyak masuk ke sekolah menengah favorit.

3. Mengelempokkan beberapa siswa berdasarkan kemampuannya

Sebagai mana yang bapak ibu guru ketahui, bahwa materi kelas 6 sebenarnya merupakan materi pengulangan dari materi pelajaran di jenjang kelas sebelumnya. Terutama kelas 4 dan kelas 5.

Hanya beberapa materi yang merupakan materi pengayaan atau pendalaman yang lebih intens diajarkan di kelas 6. Meskipun demikian, konsep dasarnya tetap berasal dari jenjang di kelas sebelumnya.

Namun karena pemahaman dari siswa pada materi yang diajarkan di kelas sebelumnya pun tak sama. Hal ini menuntut adanya pengelompokan siswa berdasarkan kemampuannya.

Pemahaman terhadap materi di jenjang kelas sebelumnya yang berbeda dari siswa ini membuat guru kelas 6 harus bisa mengelompokkan siswa siapa saja yang belum menguasai materi di kelas sebelumnya secara baik dan sesuai standar materi.

Kenyataannya memang menjadi ironi, dimana seharusnya siswa yang sudah naik kelas sudah menguasai kompetensi yang sudah diajarkan di kelas sebelumnya secara tuntas.

Namun kenyataannya banyak siswa yang ternyata belum memahami sesuai standar kompetensi.

Banyak guru kelas 6 mengeluhkan beberapa siswanya masih belum bisa melakukan operasi hitung dasar yang seharusnya sudah dikuasai di jenjang kelas 5.

Sedangkan kelas 6 sudah harus bisa mengerjakan operasi hitung yang lebih kompleks lagi dengan beragam teknik dan cara.

Kenyataan seperti ini hanyalah sebagian contoh kecil saja dari keluhan para guru kelas 6 saat tahu bahwa siswa kelas 6 tidak sepenuhnya menguasai materi di kelas sebelumnya.

Dengan demikian, maka sudah seharusnya guru kelas 6 membagi siswa berdasarkan kemampuannya dan mengelompokkan beberapa siswa berdasarkan pencapaian pemahaman materi.

Hal ini dilakukan agar bisa memetakkan bagaimana strategi belajar dari para kelompok siswa yang membutuhkan pelayanan pembelajaran berbeda agar semua kompetensi dan kemampuan benar-benar dapat dikuasai secara standar.

Para guru dapat melakukan pengelompokkan berdasarkan siswa yang sudah menguasai materi tertentu dengan yang belum, lalu mengajari kelompok tersebut hingga akhirnya kemampuan atau kompetisinya sama. 

Bagi siswa yang sudah memahami materi, akan dilakukan pengayaan, dan bagi siswa yang kurang memahami materi, guru akan memberikan pelayanan pembelajaran ulang.

4. Memilih Teman Tutor atau tutor sebaya untuk Meratakan dan Menyamakan kompetensi

Sebagai guru yang berperan sebagai leader atau pemimpin, maka guru juga harus bisa menghidupkan kelompok belajar siswa dengan menunjuk teman tutor atau tutor sebaya. 

Salah satu tujuan mengelompokkan siswa sebagaimana diuraikan sebelumnya adalah jua bertujuan untuk menentukan tutor sebaya atau teman sebagai tutor.

Tutor sebaya ini adalah murid yang berasal dari kelompok siswa yang lebih pandai yang ditunjuk oleh guru untuk memimpin belajar teman sebayanya yang belum menguasai materi.

Tutor sebaya akan memberikan dampak sosial dan psikologis karena yang memberikan materi tambahan berasal dari teman seusia para murid sendiri.

Kadang siswa yang belum berani untuk berkonsultasi atau mengungkapkan pertanyaan kepada guru akan bisa lebih berani mereka ungkapkan kepada tutor sebaya.

Karena sesama teman dan satu usia ini bisa menjadi alasan mengapa guru kelas 6 dapat memilih strategi tutor sebaya atau teman tutor dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada kelompok belajar siswa.

Tutor sebaya secara intens akan terus diawasi oleh guru selama memberikan pembelajaran kepada temannya.

Guru membimbing dan menjadi fasilitator terhadap kesulitan belajar yang dialami oleh siswa-siswanya. 

5. Menciptakan media Belajar bisa membuat siswa Lebih memahami materi

Media pembelajaran yang efektif akan sangat mendukung keberhasilan guru dalam memantapkan materi.

Media visual ataupun audio-visual bisa memberikan kontribusi yang positif untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa jika diaplikasikan dengan baik.

Media pembelajaran visual bisa dibuat oleh guru maupun memanfaatkan fasilitas alat peraga yang sudah tersedia di sekolah. Guru kelas 6 seharusnya juga bisa memanfaatkan proyektor sebagai alat pembelajaran wajib setiap kali melaksanakan kegiatan pembelajaran jika sudah tersedia di sekolah.

Para guru pengajar kelas 6 bisa menggunakan slide yang berisi ringkasan materi maupun gambar pendukung yang mampu memberikan penguatan terhadap ingatan siswa melalui pengalaman belajar ini.

Oleh karenanya, guru kelas 6 seharusnya memiliki pengetahuan dan penguasaan teknologi sesuai standar kompetensi pengajar agar proses pembelajaran semakin menarik bagi siswa.

Media audio-visual pun akan menarik fokus siswa terhadap materi pembelajaran dan bisa membantu siswa dalam memahami pelajaran secara lebih baik.

6. Menyusun berbagai macam soal latihan Sesuai dengan kisi-kisi terbaru (Misalnya: Kisi-kisi USBN SD 2019)

Soal-soal latihan adalah bagian terpenting dalam usaha menyukseskan pemantapan materi ujian nasional bagi siswa kelas 6. Guru kelas 6 bisa mengumpulan beberapa soal ujian nasional yang diujikan pada tahun-tahun sebelumnya sebagai rujukan latihan siswa kelas 6.

Meskipun materi tahun sebelumnya bisa dijadikan bahan belajar, tetapiada beberapa hal yang harus diperhatikan guru kelas 6.

Saat mengumpulkan dan menggunakan soal-soal latihan yang merujuk dari contoh soal latihan tahun sebelumnya sang guru harus menyesuaikannya dengan kisi-kisi Ujian Nasional yang akan diselenggarakan.

Pasti tiap tahun ada perubahan kisi-kisi ujian, dan seringkali ada beberapa guru yang masih tetap menggunakan latihan soal-soal tahun sebelumnya yang tidak ada di dalam kisi-kisi Ujian Nasional tahun sekarang.

Soal yang digunakan sebagai bahan latihan harus fokus pada kisi-kisi agar siswa mampu mengerjakan ragam soal yang tetap mengacu pada kisi-kisi soal ujian nasional tahun sekarang.

Hal ini bertujuan adalah agar siswa bisa terbantu dan lebih fokus dalam memecahkan materi yang diprediksi sebagian besar akan muncul dalam ujian nasional kelas 6 mendatang.

Itulah informasi mengenai Tips Cara Mengajar Siswa SD atau MI Kelas 6 Untuk Persiapan Ujian Sekolah Agar Lancar. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagi para pengajar agar mempersiapkan siswa kelas 6 agar bisa melewati ujian nasional dengan nilai yang memuaskan.