Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Jadilah Istri Shalihah

Artikel ini adalah bagian dari buku Membangkitkan Hidup dengan Mutiara Hadis Rasulullah Saw. Serial Motivasi Hadis Nabi.

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Jadilah Istri Shalihah

عَنْ عَبْدِ اللَّوِ بْنِ عَمْرٍو أَفَّ رَسُوؿَ اللَّوِ صَلَّى اللَّوُ عَلَيْوِ وَسَلَّمَ قَاؿَ إِنَََّّا الدُّنْػيَا مَتَاعٌ وَلَيْسَ مِنْ
مَتَاعِ الدُّ نْػيَا شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنْ الْمَرْأَةِ الصَّالَِْةِ
Dari Abdullah bin Amr, bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya dunia adalah perhiasan, dan tidak ada sama sekali perhiasan dunia yang lebih utama daripada wanita shalihah.” (HR. Ibnu Majah).
Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Jadilah Istri Shalihah / img pixabay.com 
Sungguh beruntung seorang suami yang mendapatkan istri shalihah, karena ia adalah idaman setiap pria. Istri shalihah bagaikan mutiara yang tak ternilai harganya. Ia adalah sosok pembawa berkah dan kebahagiaan bagi setiap keluarga yang ia tempati. Kata bijak mengatakan, “Rumah akan serasa menjadi surga taktatala didalamnya ada seorang istri shalihah yang tinggal didalamnya.”

Wanita shalihah akan membuat sang suami ridha kepadanya. Dan tidaklah seorang wanita shalihah yang meninggal dunia dan suaminya ridha kepadanya, kecuali ia akan mendapatkan surga. Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya merasa ridha terhadapnya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah). Adapun ciri-ciri dari wanita shalihah adalah tekun dalam beribadah dan taat terhadap suaminya. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, dan berpuasa ramadhan, mentaati suaminya, maka ia akan masuk ke dalam surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR Ahmad).

Salah satu contoh teladan seorang istri shalihah adalah siti Khadijah, istri Rasulullah Saw. Saat wahyu pertamakali turun, Rasulullah pulang dengan tubuh gemetar dan masuk ke tempat siti Khadijah seraya berkata, “Selimutilah Aku!, selimutilah Aku!.” Siti Khadijah pun menyelimuti beliau hingga hilang rasa takutnya. Kemudian Nabi berkata kepada khadijah, “Wahai Khadijah! Ada apa dengan diriku ini?” Rasulullah pun memberitahukan kepada Khadijah tentang apa yang telah terjadi. Lalu Rasulullah Saw. berkata, “Sungguh aku merasa khawatir terhadap diriku.” Sebagai istri yang shalihah, dengan tenang siti Khadijah menenangkan Rasulullah, “Janganlah begitu, bergembiralah!, demi Allah sesungguhnya Dia tidak akan menghinakanmu, karena engkau senantiasa menyambung tali persaudaraan, berkata benar, meringankan beban orang lain, membantu orang yang tak punya, menghormati tamu dan menolong penegak kebenaran.” Begitulah potret seorang istri shalihah yang mampu menjadi penyejuk hati seorang suami.[]