Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Jangan Boros

Artikel ini adalah bagian dari buku Membangkitkan Hidup dengan Mutiara Hadis Rasulullah Saw. Serial Motivasi Hadis Nabi.

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Jangan Boros

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيوِ عَنْ جَدّْهِ قَاؿَ قَاؿَ رَسُوؿُ اللَّوِ صَلَّى اللَّوُ عَلَيْوِ وَسَلَّمَ كلُوا
وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا فِِ غَيِْ إِسْرَاؼٍ وَلَا مَِِيلَةٍ
Dari Amr bin Syua‟ib dari Bapaknya, dari kakeknya ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda:
„Makanlah, Minumlah, Bersedekahlah, dan berpakaianlah tanpa berlebihan (boros) dan tidak sombong‟.” (HR. Muslim).

Allah menyinggung tentang sifat boros dalam al-Qur‟an, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Qs. Al-Isra‟ 17: Ayat 26-27). Boros adalah sifat-sifat syetan yang harus dijauhi karena syetan selalu mengajak manusia kepada keburukan dan kehancuran. Mereka selalu berusaha membuat manusia lupa akan tujuan hidup dengan membisikkan keindahan pada tiap-tiap hal yang sebenarnya itu dapat menjerumuskan kepada keburukan.

Andy Stevenio mengatakan, “Orang yang menghambur-hamburkan apa yang dimiliki, sesungguhnya ia adalah manusia yang tidak mensyukuri karunia yang diberikan kepadanya.” Manusia memang dicegah untuk berlaku boros dalam masalah harta, tetapi juga jangan terlalu pelit dalam memfungsikan harta. Jalan yang paling bijak adalah menggunakan harta secara moderat, yaitu seimbang antara pelit dan boros, memperhatikan kebutuhan prioritas serta menyisihkan harta untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Allah Swt. berfirman dalam al-Qur‟an, “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Qs. Al-Isra‟ 17: Ayat 26). Maksudnya adalah jangan terlalu kikir dan jangan terlalu pemurah dalam perihal harta karena itu akan membuat diri kita rugi dan menyesal.[]