Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Hijrah Menuju Rahmat Tuhan

Artikel ini adalah bagian dari buku Membangkitkan Hidup dengan Mutiara Hadis Rasulullah Saw. Serial Motivasi Hadis Nabi.

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Hijrah Menuju Rahmat Tuhan

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
Dari Abdullah bin ‘Amru Ra., dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir (orang yang hijrah-berpindah-) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari).
img pixabay.com
Berhijrah adakalanya meninggalkan perkara yang dilarang Allah menuju melaksanakan perintah Allah. Bisa juga hijrah itu berarti meninggalkan situasi dan kondisi yang tidak nyaman menuju situasi, kondisi dan lingkungan yang nyaman. Berhijrahlah untuk mendapatkan rahmat Allah yang lebih banyak jika situasi dan kondisi sekarang ini kurang mendukung kesuksesan kita. Kita memiliki Tuhan yang Maha Memberi dan Maha Luas Rahmat-Nya, sehingga kita tidak perlu khawatir dalam menjalani hidup sebab rahmat-Nya ada di mana-mana. Allah Swt. berfirman, “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Nisa 4: Ayat 100).

Kita tidak memiliki alasan untuk berdiam diri tanpa ada usaha hijrah menuju kehidupan yang lebih baik. Bumi Allah sangatlah luas, dan selalu ada tempat yang lebih baik untuk bisa menjalani kehidupan yang lebih baik. Dalam kesempatan lain Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri (orang-orang muslimin Mekah yang tidak mau hijrah bersama Nabi sedangkan mereka sanggup), (kepada mereka) Malaikat bertanya: ‘Dalam keadaan bagaimana kamu ini?’ Mereka menjawab: ‘Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah).’ Para malaikat berkata: ‘Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?’ Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,” (Qs. Al-Nisa’ 4: Ayat 97).[]