Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Sayangilah Sesamamu

Artikel ini adalah bagian dari buku Membangkitkan Hidup dengan Mutiara Hadis Rasulullah Saw. Serial Motivasi Hadis Nabi.

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Sayangilah Sesamamu

قَاؿَ رَسُوؿُ ال لَّوِ صَلَّى اللَّوُ عَلَيْوِ وَسَلَّمَ مَنْ لَا يػرَْحَمْ زَيْدِ بْنِ وَىْبٍ قَاؿَ سََِعْتُ جَرِيرًا يػقَُوؿُ
النَّاسَ لَا يػرَْحَْْوُ اللَّوُ عَزَّ وَجَلَّ
Saya (Zaid bin Wahb) mendengar Jarir Ra., berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah „Azza wa Jalla tidak akan mengasihinya‟.” (HR. Ahmad).
Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Sayangilah Sesamamu / img pixabay.com
Menyayangi dan rasa iba terhadap hewan saja bisa membuat seorang pelacur diampuni dosanya. Rasulullah Saw. pernah menceritakan bahwa pada suatu hari yang sangat panas seorang wanita pelacur melihat seekor anjing sedang mengelilingi sebuah sumur sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Ia kemudian melepas sepatu kulitnya untuk mengambil air sumur yang akan diminumkan kepada anjing, lalu wanita itu pun iampuni dosanya. (HR. Muslim).

Apalagi menyayangi sesama manusia yang jelas-jelas manusia adalah makhluk paling sempurna dan erhormat diantara makhluk Allah. Itu bukan lagi sebuah anjuran, melainkan kewajiban yang harus dijunjung bersama. Di dalam Islam dikenal nilai kemanusiaan dimana setiap jiwa layak untuk dihargai dan tidak boleh dibunuh secara semenamena.

Kita juga mengenal istilah perikemanusiaan yaitu sifat yang menjadikan kita sebagai manusia yang sebenarnya. Perikemanusiaan adalah sifat yang layak bagi manusia pada umumnya seperti bertimbang rasa, tidak bengis, dan suka menolong sesamanya.

Allah Swt. berfiman, “Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.‟ Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (Qs. Al-Syuraa 23: Ayat 42).

Menyayangi sesama siapapun itu dengan melihat sesama sebagai sama-sama makhluk Allah seperti kita, maka akan terjalin cinta antara sesama makhluk. Dengan cinta inilah perdamaian akan tercapai. Namun tanpa cinta sesama makhluk, maka yang ada pastilah permusuhan dan saling ingin membinasakan. Dan jika permusuhan sudah terjadi, maka yang ada hanyalah peperangan tiada henti.[]