Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi Riwayat Hidup Sadr al-Din al-Qunawi صدر الدين قونوي

Nama lengkapnya adalah Ṣadr al- Dīn Muḥammad b. Isḥāq b. Muḥammad b. Yūnus Qūnawī ( Persia : صدر الدین قونوی ), ( Bahasa Turki : Sadreddin Konevî), yang hidup pada tahun (1207-1274 CE / 605-673 AH). Beliau merupakan seorang filsuf Persia dan salah satu pemikir paling berpengaruh dalam filsafat mistik atau sufi.

Beliau lahir di Malatya, sebuah kota yang sekarang berada di negara Turki. Menurut riwayat, saat masih kecil ayah Sadruddin Qunawi telah meninggal dunia, dan ibunya pun menikah dengan seorang filosof dan ulama besar yaitu Ibnu Arabi. Dengan demikianlah Sadruddin Qunawi selain memiliki bapak tiri, juga sekaligus guru besarnya yang kelak mendapatkan pengaruh besar dalam pemikiran tentang filsafat dan tasawuf kelak. 

Sadruddin Qunawi memainkan peran penting dalam studi pengetahuan — atau epistemologi, yang dalam konteksnya merujuk secara khusus pada elaborasi teoretis wawasan mistis / intelektual. Dia menggabungkan seorang pemikir mistikus besar yang masyhur, Muḥyī al-Dīn Ibn 'Arabī (1165-1240 CE / 560-638 H), dengan ajaran-ajarannya yang misterius dikodifikasikan ke dalam tradisi intelektual pra-Ottoman yang sedang berkembang, pada satu sisi, dengan inovasi logis / filosofis dari Ibn Sīnā  di sisi lain.

Mendidik Ribuan Murid di Konya

Sadruddin al-Qunawi memiliki ribuan murid yang datang kepada beliau untuk menimba ilmu di Konya. Murid beliau berasal dari berbagai daerah karena ketenaran namanya yang menyebar keberagam penjuru wilayah. Sadruddin al-Qunawi dikenal sebagai ahli hadis dan tasawuf. 

Sadruddin al-Qunawi tinggal di rumah yang merupakan hadiah dari Hoca Cihan. Rumah yang ia jadikan tempat tinggal sekarang juga menjadi makam, dan disampingnya ada masjid yang disebut dengan masjid al-Qunawi atau Masjid Konevi untuk sebutan masyarakat lokal.

Karya Sadruddin Qunawi

Dalam hal tasawuf atau mistisisme Islam, pemikiran sadruddin Qunawi yang paling banyak dibahas adalah pemikiran tentang wahdatul wujud. Sadruddin Qunawi juga mengomentari ucapan-ucapan dari Muhyiddin Ibnu Arabi, ayah tiri sekaligus guru besarnya dalam persoalan wahdatul wujud.

 Sadruddin Qunawi juga dikenal sebagai ahli fikih dan ahli al-Quran, dimana beberapa karyanya juga berkisar tentang tafsir. Berikut adalah beberapa karya beliau:
1- كتاب النّصوص Kitab al-Nusus
2- مفتاح غيب الجمع والوجود Mafatih Ghaibil jami wal wujud
3- كتاب الفكوك Kitabul fukuk
4- إعجاز البيان في تأويل أمّ القرآن Ijazul bayan fi tawili Ummil Quran