Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Menyekolahkan Anak Di Luar Negeri Bagian 2

Kali ini Afqa sudah aktif masuk ke sekolah. Dia sekolah TK sekarang. Pumpung ada kesempatan kami memang dulu punya rencana untuk menyekolahkan anak di luar negeri. Akhirnya rencana ini pun terkabul. Lagi pula umur afqa yang masuk lima tahun memang sudah waktunya untuk sekolah.

Sebelumnya anda bisa membaca artikel sebelumnya disini Menyekolahkan Anak Di Luar Negeri

Di Turki, anak TK bisa ikut sekolah di jam pagi atau siang. Namun pembagian jam ini tidak bisa dipilih. Keputusan ada di tangan pihak sekolah. Jadi pada pertemuan pada hari pertama, anak-anak yang sekolah datang bersama dengan wali murid lalu disambut oleh guru pengajar. 

Pada pertemuan pertama ini dijelaskan bagaimana jadwal pembelajaran serta proses-proses dalam pembelajaran sekaligus apa saja yang sekiranya akan dilakukan oleh wali murid. Juga dilakukan pembagian jam dengan membagi grup menjadi dua grup, pagi dan siang. 
Pengalaman Menyekolahkan Anak Di Luar Negeri Bagian 2
Kebetulan Afqa dapat jam pagi sehingga kita bisa memulai mengantarkan anak ke sekolah pada hari pelajaran berikutnya.

Masuk Sekolah Pertama Kali

Pada hari pertama, kami mengantarkan Afqa ke sekolah. Disana langsung masuk ke kelas dan wali murid tidak boleh menunggu di dalam ruangan, walaupun ruangan dibagi menjadi dua. Wali murid harus meninggalkan anak-anak agar mereka bisa belajar sendiri.

Namanya anak TK ada yang nangis merengek minta ditemani orang tuanya karena baru pertamakali masuk sekolah. Ada juga orang tua yang terpaksa tinggal karena anaknya tidak mau ditinggal orang tuanya.

Setelah mengantar kami memutuskan untuk menunggu hingga jam pulang karena khawatir kalau ada apa-apa harus cepat berada di sana. Afqa sebenarnya saat masuk sudah senang karena banyak kawan dan banyak mainan di kelas. Bahkan bilang kepada kami tidak usah masuk ke kelas.

Namun setelah kurang lebih 30 menit ternyata hocanya atau gurunya menelpon supaya Afqa diajak pulang saja, besok sekolah lagi. Ya Afqa nangis entah kenapa dia menunggu di luar kelas. Lalu kami langsung saja pamitan dan ngajak Afqa pulang. Hoca juga berpesan, pulang saja nanti di rumah dibilangin lagi besok ke sekolah, yakinkan supaya mau ke sekolah, sambil senyum-senyum. Okay lah tamam.

Guru Sekolah Luar Negeri Yang Ramah

Grup kelas pagi diajar oleh guru yang bernama Gul Cay. Ibu guru ini yang kemudian disebut ogretmen bertugas mengajar para murid di jam pagi. Jam pagi dimulai dari jam setengah 8 hingga setengah 12. 

Sosok bu Gul Cay adalah sosok guru yang gampang senyum dan terlihat sebagai guru senior. Ketika anak datang langsung ramah menyambut dan sabar memberikan arahan kepada wali murid apa saja yang harus dilakukan. 

Di TK ini anak diberikan makanan untuk makan bersama. Makanan ini didapat dari wali murid sendiri secara bergantian. Menu makanannya adalah roti cokelat dan susu. 

Ada pertemuan wali murid yang digelar untuk menentukan menu atau proses pembelajaran. Juga penentuan menu makanan untuk nutrisi para siswa. 

Karena tahu kalau kita orang asing, bu Gul Cay ini dengan sabar membimbing dan menuliskan kepada kami apa saja yang perlu dibawa atau dilakukan selama masa pembelajaran atau sekolah aktif. Misalnya untuk menu yang perlu kami bawa pada saat giliran kami untuk menyiapkan makanan bagi para siswa, bu Gul Cay ini menjelaskan dengan rinci dan memberi catatan supaya tidak lupa.

Sistem Sekolah Yang Terintregasi

Di Turki, sistem kependudukan sudah sangat maju. Setiap orang punya satu nomor identitas yang berguna untuk apapun. Juga ada aplikasi yang bisa diakses melalui internet yang berisi tentang detail kependudukan serta apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. 

Melalui aplikasi ini kita bisa masuk ke bagian aplikasi sekolah dan masuk ke bagian kolom wali murid. Disana kita bisa mengecek nilai dan perkembangan dalam pembelajaran para siswa. Namun karena baru masuk kami belum dapat nomor siswa sehingga belum bisa mengakses bagian ini.

Seharusnya nomor ini sudah ada di data sekolah tapi karena mereka tidak mengasih kita juga tak mau bertanya dahulu. Toh sekolah juga baru masuk. Nanti kalau sudah saatnya diberi pastinya juga diberikan.