Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu Al-Qur'an dan hadis?

Apa itu Al-Qur’an dan hadis? Dalam menjalankan sebuah agama ada aturan-aturan tertentu yang harus dipenuhi agar seseorang berada dalam jalan yang benar. Aturan itu pun didasarkan pada sebuah pedoman dan sumber hukum yang benar agar hukum yang dipakai dalam agama itu pun terjamin keabsahannya.

Begitu pula dalam agama Islam, ada dua pedoman utama yang menjadi sumber penting dalam hukum dan aturan beragama. Dua sumber tersebut adalah al-Quran dan Hadis. Lalu apa itu al-Quran dan Hadis? apa pengertian al-Quran dan Hadis?

Pada kesempatan kali ini dalamislam.info akan membahasnya secara lebih rinci.

apa itu al-Quran dan Hadis?

Apa itu al-Quran? Al-Quran didefinisikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril secara bertahap, ditulis dalam mushaf dan membaca al-Quran itu dinilai sebagai ibadah.

Apa itu hadis? Hadis adalah segala hal yang berasal dari Nabi, baik perkataan, perbuatan maupun persetujuan nabi.

Dari dua pengertian di atas, kita bisa mengetahui bahwa al-Quran adalah kalam Allah yang sekarang tertulis dalam mushaf al-Quran sedangkan Hadis adalah informasi yang berasal dari Rasulullah baik ucapan maupun perbuatannya.

Fungsi al-Quran dan Hadis

Apa fungsi al-Quran dan Hadis? Al-Quran dan Hadis keduanya berfungsi sebagai pedoman bagi umat Islam. Setiap tindakan yang dilakukan oleh umat Islam harus didasarkan pada al-Quran dan hadis agar bisa melaksanakan agama atau ibadah secara benar.

Perbedaan Antara al-Quran dan Hadis

Apa perbedaan antara al-Quran dan hadis? Untuk memahami lebih lanjut tentang al-Quran dan hadis maka akan sangat baik sekali jika kita membahas tentang perbedaan antara al-Quran dan hadis itu sendiri.

1. al-Quran adalah kalam Allah dan Hadis adalah kalam Nabi

Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Rasulullah baik lafaz maupun maknanya. Al-Quran menantang orang-orang Arab agar mereka mampu membuat semisal al-Quran jika mereka mengira bahwa al-Quran adalah buatan manusia.

Orang-orang Arab tidak dapat membawa sepuluh atau satu surah yang serupa dengannya. Tantangan dengan Al-Qur’an masih berlanjut sampai sekarang hingga hari kiamat. Al-Quran adalah mukjizat yang permanen sampai hari kiamat. Dengan hadits qudsi, tidak ada tantangan atau i’jaz.

Adapun hadis, merupakan kalam Nabi, lafaznya berasal dari nabi meskipun maknanya berasal dari Allah karena nabi tidak berkata-kata melainkan dengan tuntunan wahyu.

2. Al-Quran diriwayatkan secara Mutawatir, Sedangkan hadis tidak

Semua ayat Al-Qur’an diriwayatkan dengan mutawatir, yaitu diriwayatkan oleh orang banyak dengan lafaz yang sama. Bukti kebenaran al-Quran adalah pasti.

Adapun hadis, banyak hadis yang diriwayatkan secara ahad atau dengan riwayat yang sedikit. Ada hadis yang lemah bahkan hadis buatan yang disandarkan kepada nabi.

3. Membaca al-Quran dinilai ibadah dan mendapatkan pahala Khusus

Pahala Ibadah akan didapatkan jika seseorang membaca Al-Qur’an. Al-Quran juga dibaca dalam Shalat. Hal ini sebagaimana Allah SWT berfirman: “Bacalah apa saja yang mudah bagimu dari Al-Qur’an.” (Muzzammil: 73/20).

Dalam hadis disebutkan bahwa membaca Al-Qur’an adalah tindakan ibadah yang mana Allah akan memberikan imbalan sebagai balasannya.

Rasulullah (saw) berkata: “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, dia akan memiliki tujuan yang baik. Satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan bahwa alif-lam-mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”

Hadits tidak bisa digunakan sebagai bacaan dalam shalat. Allah memberikan pahala umum jika seseorang membaca hadis. Tidak seperti al-Quran yang bisa memberi sepuluh kebaikan, pahala dalam hadits tidak seperti al-Quran yang memiliki pahala khusus.

4. al-Quran pasti benar Keasliannya, tidak seperti Hadis

Al-Quran terjaga kebenarannya hingga hari kiamat, tidak seperti hadis. Al-Quran sejak awal langsung ditulis, dihafalkan oleh umat Islam dengan jumlah penghafal sangat banyak sekali. Berbeda dengan hadis yang tak ditulis dan tak dihafal secara khusus.

Dengan demikian, al-Quran pasti otentik dan benar. Sedangkan hadis, adakalanya benar adakalanya lemah bahkan palsu. Oleh karenanya, sumber hukum dari hadis harus dilakukan dengan meneliti kebenaran hadis itu sendiri. Jika sebuah hadis terbukti benar, maka bisa diterima. Namun jika hadis itu lemah bahkan palsu maka tak bisa dijadikan pedoman.

Kesimpulan tentang apa itu al-Qur’an dan Hadis

Itulah informasi tentang apa itu al-Quran dan hadis. Intinya al-Quran adalah kitab yang berasal dari Allah dan terjaga keasliannya hingga hari kiamat, sedangkan hadis adalah informasi yang berasal dari nabi.

Keduanya, baik al-Quran maupun hadis bisa menjadi sumber hukum dalam ajaran Islam, dengan catatan bahwa hadis yang dijadikan pedoman itu adalah hadis yang terbukti kebenarannya.