Apakah Ada Masjid Di Korea Selatan? 3 Masjid Utama di Korea Selatan
Apakah ada masjid di korea selatan? Masjid merupakan tempat untuk beribadah kepada Allah bagi umat Islam yang salah satu fungsi utamanya adalah untuk ibadah shalat lima waktu. Masjid sekarang ini tersebar di seluruh penjuru dunia dan banyak ditemui di wilayah yang banyak umat Islamnya.
Masjid yang penting sekali fungsinya ini juga bisa ditemui di wilayah yang umat Islamnya termasuk minoritas, seperti di korea selatan. Pada kesempatan kali ini dalamislam.info akan membahas tentang apakah ada masjid di korea selatan? jika ada apa saja nama-nama masjid di korea selatan itu?
Apakah Ada Masjid Di Korea Selatan?
Jika ditanyakan Apakah Ada Masjid Di Korea Selatan? Maka jawabannya adalah ada beberapa masjid yang bisa ditemukan di Korea Selatan. Jumlah masjid di Korea selatan ada 3 dan mungkin sekali pada masa berikutnya akan bertambah jumlahnya.
Adapun ketiga masjid yang ada di Korea selatan itu antara laina adalah:
1, Masjid Pusat Seoul
Masjid Pusat Seoul adalah Masjid pertama yang didirikan di Korea Selatan. Pemerintah Korea menawarkan lahan publik untuk tempat masjid tersebut. Arsitekturnya dipengaruhi oleh budaya Islam asing. Dekorasi tersembunyi dan terbuka yang digunakan dalam bangunan diambil dari beberapa negara Islam.
Masjid ini dibangun pada tahun 1976, sebagian besar sebagai isyarat untuk menarik para insinyur dan investor dari dunia Arab (Economist, 2019). Dikatakan bahwa Masjid merupakan sumber menarik imigran dan sebagian besar diinvestasikan oleh Arab Saudi.
Karena keberadaan masjid Seoul, distrik Itaewon terdiri dari banyak restoran halal dan toko kelontong. Anda dapat mengunjungi Masjid untuk belajar tentang Islam dan budaya Islam. Masjid terdiri dari kantor dan ruang pertemuan di lantai satu, ruang sholat pria di lantai dua dan lantai tiga untuk wanita.
Satu masalah yang awalnya dihadapi Masjid adalah ketidakhadiran untuk shalat, termasuk kehadiran shalat Jumat yang penting. Penduduk yang sering mengunjungi masjid ini sebagian besar terdiri dari Non-Korea. Para pemimpin Muslim asing juga berkontribusi pada Masjid melalui sumbangan dan menunjukkan dukungan terhadap komunitas Muslim Korea.
Namun, bahkan kemunculan keragaman budaya di Masjid Seoul telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir: seiring dengan stabilnya populasi Muslim asing di dalam dan sekitar Seoul, umat Islam menjadi terpolarisasi menurut wilayah, perbedaan teologis, kelompok bahasa, dan faktor sosial budaya lainnya (Ahn 2015, 172).
“Pada tahun 2015, pemerintah Turki berjanji untuk bertanggung jawab penuh atas pembangunan kembali Masjid Seoul” (Song, 2016). “Hari ini, kosmopolitanisme pertemuan publik Muslim untuk salat Jumat berfungsi untuk menyoroti ketidaktampakan yang luar biasa dari Muslim Korea. Dengan demikian, keragaman regional dan budaya Islam di Korea terjadi dalam konteks paradoks dari kekurangan Muslim Korea dalam Islam Korea” (Song, 2016). Sayangnya, karena kurangnya populasi Muslim, komunitas kecil itu mengalami kesulitan untuk berkembang.
Bangunan bangunan religi ini telah membawa beberapa perubahan pada area tersebut. Masjid Pusat Seoul adalah tempat religius, dan aturan serta adat Islam harus dihormati jika berkunjung. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, dan menahan diri dari merokok. Non-Muslim dapat memasuki masjid, tetapi harus menahan diri untuk tidak mengambil foto atau menunjukkan perilaku apa pun yang dapat mengganggu jamaah
2. Masjid Al-Fatah Busan
Ini dibangun setelah Masjid Seoul dengan bantuan sumbangan dermawan dari Muslim Korea. Menurut sumber lain disebutkan bahwa Masjid ini didirikan pada tahun 1980 dengan sumbangan dari Libya.
Masjid Al-Fatah ini berstruktur bangunan berwarna putih dengan gaya arsitektur Timur Tengah. Masjid ini juga memiliki perpustakaan sendiri.
Anda bisa menuju masjid ini dengan berjalan kaki di utara Stasiun Dusil Metro Busan. Masjid ini menjadi tempat beribadah bagi masyarakt muslim Korea dan masyarakat muslim pendatang.
3. Masjid Pusat Islam Daejeon
Masjid ini adalah majid ketiga yang dibangun di Korea Selatan. Masjid yang dikenal dengan nama Islamic Center of Daejeon (ICD; Korea: 이슬람 ) ini didirikan pada Desember 2006 dan berlokasi di Yuseong-gu, Daejeon, Korea Selatan.
Masjid ini terletak di tengah-tengah segitiga yang berisi Institut Sains dan Teknologi Tingkat Lanjut Korea (KAIST), Universitas Informasi dan Komunikasi, dan Universitas Nasional Chungnam.
Sumber: