Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fase Kehidupan Manusia Di Dunia Dalam Islam Lengkap

Fase Kehidupan Manusia Di Dunia Dalam Islam Lengkap, Manusia dalam kehidupan ini memiliki tugas dan perjalanan panjang yang pasti akan dialami oleh setiap manusia.

Dalam agama Islam, dijelaskan bahwa manusia akan mengalami beberapa fase perjalanan mulai dari kematian, dihidupkan hingga dimatikan lagi kemudian menjalani perjalanan yang panjang pada hari akhir.

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentangt Fase Kehidupan Manusia Di Dunia Dalam Islam Lengkap yang semoga bisa menjadikan manfaat pengetahuan bagi kita.

Manusia Memiliki Fase Perjalanan Hidup

Bagi orang atheis yang tak percaya pada Tuhan, manusia itu tak memiliki fase perjalanan hidup kecuali hanya hidup di dunia. Bagi mereka, manusia itu lahir, hidup dan kemudian mati menjadi tanah.

Namun dalam agama Islam, manusia memiliki fase perlajanan hidup yang panjang yang mana dari permulaan hidup itu manusia akan menuju pada tempat terakhir di akhirat.

Di dalam agama Islam itu sendiri, fase kehidupan manusia disebutkan secara terperinci dan jelas. Dan fase perjalanan kehidupan manusia itu menjadi alat yang jika kita bisa benar-benar merenunginya, maka kita akan mengetahui kebesaran Allah Swt.

Di dalam Islam pun manusia hidup itu punya tujuan. Tak sekedar mati dan hancur menjadi tanah, manusia hidup di dunia ini adalah untuk mencari bekal kehidupan yang abadi di akhirat kelak.

Manusia diciptakan dalam keadaan lemah, kemudian menjadi kuat, kemudian lemah lagi ketika tua. Manusia pun mati, kemudian dihidupkan, dimatikan lagi, kemudian dihidupkan lagi.

Pada tulisan kali ini kita akan mengulas tentang fase-fase kehidupan manusia dalam Islam.

Fase-Fase Kehidupan Manusia Dalam Islam

Mengenai fase kehidupan manusia itu, kita bisa melihatnya dari firman Allah Azza wa dalam ayat al-Quran:

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (Qs. ar-Rûm:54)

Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa Allah Swt. mengingatkan perjalanan manusia dalam fase-fase penciptaannya, dari satu keadaan kepada keadaan selanjutnya.

Pada ayat di atas disebutkan bahwa manusia itu berasal dari tanah, kemudian menjadi nutfah atau setetes mani, kemudian menjadi segumpal darah, darah tersebut menjadi segumpal daging.

Segumpal daging itu pun menjadi tulang lalu dibungkus dengan daging. Setelah itu ditiupkanlah roh kepadanya. Setelah selesai masanya, manusia pun lahir dari perut ibunya dalam keadaan yang lemah tanpa daya dan kekuatan.

Dari fase bayi, manusia pun tumbuh sedikit demi sedikit menjadi anak muda, menjadi remaja dan kemudian menjadi pemuda yang kuat. Pada masa kuat inilah yang dinamakan dengan masa kuat setelah lemah.

Setelah masa kuat itu, manusia pun menjadi melemah, menjadi tua dan semakin tua. Manusia menjadi pikun dan lemah. Dan masa inilah yang disebut dengan masa lemah setelah masa kuat.

Dengan demikian, beradasarkan penjelasan di atas, manusia dalam kehidupan dunia ini mengalami  3 fase kehidupan di dunia, yaitu fase lemah saat lahir dan bayi, kemudian fase kuat saat dewasa, dan fase lemah saat menua.

Fase Manusia Mengalami Masa Lemah Pertama

Manusia mengalami masa lemah pertama sejak Allah Swt menciptakannya dalam perut ibu. Allah Swt. berfirman:

أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ. فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ. إِلَىٰ قَدَرٍ مَعْلُومٍ. فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ

Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina ? Kemudian Kami meletakkannya dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah Sebaik-baik yang menentukan. (Qs. Al-Mursalât: 20-23).

Imam as-Sa’di rahimahullah menjelaskan terkait manusia yang mengalami masa lemah pertama sebagaimana disebutkan dalam surah ar-Rum sebelumnya. Bahwa manusia itu memulai kehidupan dari fase-fase yang lemah, yaitu fase-fase awal penciptaannya.

Kehidupan manusia dimulai dari setetes mani, lalu menjadi segumpal darah, kemudian menjadi daging, hingga menjadi janin dalam rahim ibu hingga dilahirkan ke dunia.

Pada saat itulah manusia mengalami fase yang sangat lemah dan tak memiliki kekuatan dan kemampuan. Pada saat selanjutnya manusia pun menjadi dewasa dan mengalami masa kuat. Hingga kemudian manusia mengalami masa lemah kedua yaitu pada saat tua.

Fase Manusia Mengalami Masa Kuat

Setelelah mengalami fase masa lemah pertama, manusia pun semakin tumbuh dan besar. Orang tua, kerabat, atau pengasu yang mengasuhnya membantu manusia yang lemah itu untuk tumbuh menjadi sosok yang kuat.

Dalam al-Quran disebutkan bahwa pada fase yang kuat ini, ada manusia yang menentang Allah. Padahal Allah lah yang menciptakan mereka dari mani yang hina dan membuat mereka menjadi kuat.

Allah swt. berfirman dalam al-Quran:

خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ

Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. (an-Nahl/16: 4)

Manusia hanyalah sosok yang terbuat dari sesuatu yang hina sehingga tak pantas untuk sombong atau merasa mulia dengan mengingkari kebesaran Allah Swt.

Fase Manusia Mengalami Masa Lemah Kedua

Pada masa lemah kedua ini manusia berada pada masa tua. Saat menginjak masa tua, manusia akan kehilangan kekuatan yang ia miliki pada saat muda.

Tubuh mulaim melemah, penyakit mudah datang, kulit berkerut, nafsu pun mulai memudar. Semua kekuatan di masa muda sudah semakin hilang.

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّاكُمْ ۚ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

Allâh menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allâh Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (Qs. an-Nahl/16:70).

Sudah menjadi prinsip baku bahwa manusia pasti akan mati. Dan di antara mereka ada yang mati muda, juga da yang mati dalam keadaan sangat tua dan pikun.

Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu, yang mana manusia perlu untuk mengetahui kekuasaan Allah dengan mengetahui kelemahan manusia itu sendiri.

Kesimpulan dari Fase-fase Kehidupan Manusia di Dunia Dalam Islam

Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa manusia itu mengalami fase-fase kehidupan di dunia ini dalam tiga fase besar. fase-fase itu adalah fase lemah pertama, yaitu sejak diciptakan dan dilahirkan. Kemudian fase kuat di mana manusia mengalami masa dewasa.

Kemudian yang terkahir adalah fase lemah kedua yang mana manusia mengalami masa tua, lemah, pikun dan renta.

Adanya fase-fase kehidupan ini sebenarnya merupakan ajaran bagi kita agar kita senantiasa mengingat kebesaran Allah Swt. Bahwa manusia itu sebenarnya sangatlah lemah. Dan kelak pasti akan menghadap kepada Allah Swt. Wallahua’lam.