Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa Politik Identitas Sangat Berbahaya

Politik identitas merupakan jenis politik yang diisukan banyak terjadi di berbagai belahan dunia pada masa ini. Pada masa kini politik identitas juga banyak menjadi objek pembahasan salah satunya di jurusan ilmu politik.

Penelitian dan pembahasan tentang politik identitas ini penting dalam rangka salah satunya menekan praktik politik identitas ini di masa depan. Politik identitas termasuk politik yang banyak merugikan terutama pada masyarakat yang sensitif terhadap isu-isu identitas.

Tentang Politik Identitas

Politik identitas itu sendiri dalam sejarahnya dimunculkan oleh feminis kulit hitam bernama Barbara Smith dan Combahee River Collective pada kisaran tahun 1974. Istilah ini berarti pembentukan aliansi dan organisasi berpolitik yang berdasarkan pada ras, jenis kelamin, etnis, suku atau pun kelompok agama tertentu. Tujuan dari politik identitas ini adalah untuk membela kelompok yang bersatu tersebut.

Jika jenis politik lain, seperti politik uang itu termasuk politik eksternal, maka politik identitas ini termasuk politik paling dalam sehingga bisa menjadi politik paling radikal. Hal ini disebabkan karena politik identitas ini langsung berasal dari identitas kelompok itu sendiri.

Contoh Politik Identitas

Di Indonesia penggunaan politik identitas juga beberapa kali bisa ditemukan dalam kontestasi perpolitikan baik di daerah maupun nasional. Di Indonesia, politik identitas ini diangkat berdasarkan keyakinan, agama dan juga isu suku bangsa.

Politik di Indonesia ini misalnya adalah dengan menggunakan kampanye berisi ujaran kebencian yang bersifat sara sebagai cara untuk mengalahkan lawan politik. Calon pemimpin sebagai lawan politik dilihat bukan berdasarkan program kerja namun dilihat dari keyakinan agamanya, kemudian hal ini dibentrokkan dengan keyakinan dari para masyarakat agar mereka tidak memilih calon yang berbeda keyakinan dengan masyarakatnya.

Contoh lebih rinci seperti seorang pemimpin beragama A dan yang lain beragama B. Pemimpin beragama A ini kemudian mengangkat isu keyakinan agama sehingga pemimpin yang beragama B dibenci dan tidak dipilih oleh masyarakat karena keyakinannya berbeda dengan keyakinan oleh masyarakat.

Politik agama seperti ini jelas termasuk politik identitas karena yang diangkat adalah isu-isu perbedaan agama. Padahal dalam kontestasi perpolitikan dalam rangka kepemimpinan, yang harusnya diutamakan adalah pada bagian program kerja.

Mengapa Politik Identitas Sangat Berbahaya

Banyak hal yang menjadikan alasan mengapa politik identitas itu sangat berbahaya bagi perpolitikan di Indonesia. Salah satunya adalah sebagiamana berikut:

1. Politik Identitas Membelah Masyarakat

Politik identitas berbahaya dikarenakan politik ini merupakan ancaman utama dalam demokrasi. Politik ini membuat masyarakat terpecah menjadi bagian kelompok yang lebih kecil dan keberadaan mereka dalam memilih pemimpin bukan dikarenakan alasan yang logis, melainkan karena ada sentimen identitas.

Politik identitas berarti politik yang membagi masyarakat menjadi kelompok yang lebih kecil sehingga bisa merusak solidaritas dari masyarakat. Daripada menggunakan politik identitas, penggunaan politik solidaritas dengan membuat isu masalah ekonomi dan penyelesaiannya akan menjadi hal yang lebih positif bagi masyarakat di masa depan.

2. Politik Identitas Bisa Memunculkan Kekerasan

Karena politik identitas ini berhubungan dengan identitas dari masyarakat yang bisa berseberangan dengan masyarakat yang memiliki identitas berbeda, maka hal ini membuat adanya potensi besar bagi bentrok masyarakat yang memicu kekerasan.

Politik identitas lebih berbahaya daripada politik uang, karena politik uang biasanya masyarakat akan aman-aman saja tak sampai terjadi tensi yang tinggi dalam keterbelahan masyarakat. Namun politik identitas lebih cenderung kepada pendekatan emosional sehingga bisa mengalahkan rasa kritis dari masyarakat terhadap permasalahan yang ada.

3. Efek Politik Identitas Bisa Menyebar Ke Lain Daerah

Jika politik uang terkesan sembunyi dan redam seiring berjalannya waktu, politik identitsa lebih kepada gerakan masif yang bisa mempengaruhi perpolitikan di daerh lain. Misalnya saja satu calon dari satu daerah membangun politik identitas dengan sentimen agama tertentu dan terjadi bentrok antar masyarakat yang berbeda identitas, maka hal ini bisa merambah ke daerah lain dan mengganggu politik daerah tersebut.

Keberadaan politik identitas ini efeknya akan menyebar ke daerah yang juga memiliki identitas yang sama dengan daerah yang bersangkutan. Oleh karenanya, politik identitas ini bisa menjadi sangat berbahaya dan sudah sepatutnya untuk tidak dijadikan sebagai model politik di dalam negeri.