Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apakah boleh dzikir sambil tiduran?

Apakah boleh dzikir sambil tiduran? Semua umat Islam diperintahkan untuk mengingat Allah di mana pun dan kapanpun.

Mengingat Allah atau berdzikir ini merupakan amalan yang utama dan berpahala besar. Namun apakah boleh dzikir sambil tiduran?

Apakah boleh dzikir sambil tiduran?

Apakah boleh dzikir sambil tiduran? Apa hukum zikir sambil tiduran? Tidak mengapa zikir sambil tiduran alias boleh dan sah sah saja dzikir sambil tiduran.

Umat Islam dianjurkan untuk banyak berdzikir dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW di mana pun dan kapanpun.

Dzikir dan shalawat harus diperbanyak agar mendapatkan pahala dan kebahagiaan serta untuk melengkapi doa-doa kita.

Lalu apakah dzikir dan shalawat itu harus dilakukan sambil menghadap kiblat saat selesai sholat saja? Atau dzikir dan sholawat bisa dilakukan sambil duduk santai, bahkan tidur-tiduran?

Menurut Pengasuh Majelis Taklim Ar-Raudah, Ustadzah Yulia Ulfah, perlu dijelaskan sedikit dzikir itu ada dua.

Pertama, yang terkait waktu dan tempat adalah ketika sholat dan setelah sholat. Itu harus punya wudhu yang sempurna, dan menghadap kiblat.

Seperti dilansir dari website NU Lampung, jika kita hanya ingin berdzikir di luar sholat seperti sambil duduk, berbaring, sambil jalan, di atas kendaraan, saat duduk-duduk bermajelis, itu tidak harus berwudhu dan menghadap kiblat. Tapi silahkan berdzikir sebanyak-banyaknya, karena itu sangat dianjurkan.

“Selanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan sholatmu, ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring. Kemudian apabila kamu sudah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa. Sungguh,sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS: 4: 103)

Kedua, dzikir yang bebas kapan saja (tidak terkait dengan waktu dan tempat). Seperti membaca sholawat kepada Nabi, membaca subhanallahi walhamdulillah,subhanallahi adzim, dan lainnya. Sebab orang yang berdzikir adalah orang yang paling utama dan mulia.

Rasulullah SAW bersabda,

“Rasulullah pernah ditanya siapakah hamba yang lebih utama dan mulia di sisi Allah pada hari kiamat? Yaitu orang-orang yang banyak berzikir kepada Allah…”

Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa yang menyibukkan diri dengan mengingat-Ku (Allah SWT) (berzikir), niscaya aku akan memberikan kepadanya yang terbaik dari apa yang akan aku berikan pada orang-orang yang memohon…”

Dengan demikian, tidak mengapa berdzikir sambil tiduran atau rebahan, dan hal itu termasuk amalan ibadah. Lebih baik berdzikir demikian dari pada hati kosong tidak mengingat Allah. Wallahu a’lam.