Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengatur Keuangan Dalam Islami Agar Barokah

Menjadi orang muslim harus siap dengan tugas dan kewajiban untuk melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini pun termasuk dalam tatacara mengatur keuangan atau finansial. Islam membuat aturan tentang bagaimana cara mengatur keuangan secara baik sesuai dengan apa yang disebutkan dalam al-Quran maupun hadis.
Uang lira Turki via Dokumen Pribadi

Semua ajaran Islam itu ada tujuannya, termasuk tuntunan dalam pengaturan finansial ini. Tujuannya tidak lain adalah agar hidup menjadi bahagia dan sejahtera. Konsep tentang aturan manajemen keuangan atau Cara Mengatur Keuangan Dalam Islami Agar Barokah ini di antaranya adalah sebagaimana berikut:

Mengoreksi Pendapatan, Apakah Sudah Benar atau Belum

Hidup berkah itu berawal dari rezeki yang berkah. Dan rezeki yang penuh berkah itu berawal dari cara mencari rezeki yang halal pula. Barokah itu tidak dilihat dari kuantitas rezeki yang diperoleh, melainkan muatan manfaat yang didapat dari rezeki itu.

Sering kita dengar berita tentang orang kaya yang kehidupan keluargannya malah semerawut. Juga artis yang mapan kaya cantik ganteng namun berakhir dengan perceraian. Juga seringkali ada berita tentang pejabat yang berakhir dengan penjara karena kasus korupsi. Semua itu dikarenakan salah satunya cara mendapatkan hartanya dengan jalan yang keliru sehingga hartanya tidak menambah kebaikan, melainkan membawa malapetaka dalam hidupnya.

Tabung Pendapatan Untuk Modal 

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ada anggapan tentang ajaran Islam itu menganjurkan perdagangan sebagai pekerjaan yang menguntungkan. Bahkan ada juga yang menukil tentang adanya hadis yang mencantumkan bahwa berdagang merupakan salah satu dari sembilan pintu rejeki.

Nabi Muhammad pun dikenal sebagai pedagang yang sukses. Juga istri beliau dan para sahabat. Well di masa kini pun sampai kapanpun berdagang adalah profesi yang menjanjikan dan mutlak pasti menjadi roda ekonomi masyarakat. Manusia makhluk sosial pasti sampai kapanpun akan melakukan kegiatan bergadang.

Nah, dalam berdagang pasti akan dibutuhkan sebuah modal. Modal ini bisa diambil dari pendapatan yang disisihkan sebagian untuk ditabung. Artinya, manajemen yang baik dalam finansial itu adalah dengan menyisihkan sebagian pendapatan saat ini untuk digunakan sebagai modal. Entah untuk berdagang maupun membuka usaha lainnya. Menabung untuk investasi dan modal adalah anjuran yang penting. Hal ini bisa dimulai dengan memangkas pengeluaran sehemat mungkin tanpa masuk dalam kategori pelit.

Jangan Boros

Usaha menabung memang harus dibarengi dengan usaha agar tidak boros. Seringkali karena tidak kuat menahan nafsu untuk membelanjakan uang pada hal-hal yang mungkin sebenarnya tidak harus dibeli. Misalnya makanan yang enak dan mahal, baju bagus dan mahal, juga barang lainnya.

Bisa jadi sesekali untuk membelanjakan harta pada hal-hal di atas bisa menjadi jalan keluar untuk menghilangkan stress. Namun pengeluaran keuangan pun harus disesuaikan dengan situasi pemasukan finansial.

Bersedekah

Secara sepintas bersedekah berarti mengurangi harta kita untuk diserahkan kepada orang yang membutuhkan. Harta kita jadi terkurangi karena sedekah itu. Namun ternyata logika semacam ini tidak berlaku untuk sedekah.

Banyak orang membuktikan bahwa sedekah bisa menjadi cara untuk memancing rezeki, karena memang telah dijanjikan bahwa barang siapa bersedekah, maka pahalanya akan berlipat ganda. Juga bersedekah adalah bentuk akan percaya bahwa Allah itu Maha Kaya dan pasti memberikan rezeki melimpah bagi hamba yang meminta kepada-Nya.

Hindari Gampang Berhutang

Ada perbedaan antara berhutang karena kebutuhan mendesak dan berhutang karena hal-hal yang tidak perlu. Masih berhubungan dengan sifat boros, yaitu berhutang untuk mendapatkan hal-hal yang sebenarnya tidak kita perlukan.

Misalnya handphone yang bagus, baju bagus, dan lain sebagainya. Berhutang di saat mendesak itu diperbolehkan, namun gampang berhutang itu bisa berbahaya karena Nabi Saw. pun tidak berkenan menshalati jenazah yang masih memiliki hutang.