Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Permudahlah! Jangan Dipersulit!

Artikel ini adalah bagian dari buku Membangkitkan Hidup dengan Mutiara Hadis Rasulullah Saw. Serial Motivasi Hadis Nabi.

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Permudahlah! Jangan Dipersulit!

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا
Dari Anas bin Malik dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Permudahkanlah dan jangan mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari.” (HR. Bukhari).
img pexels.com
Dalam sebuah hadis yang dirwiwayatkan oleh Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya bersama-sama, kecuali ketentraman akan turun kepada mereka, rahmat akan memenuhi mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan makhkluk yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang terlambat amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepat (nasibnya).” (HR. Muslim).

Kalau bisa pakai jalan mudah, kenapa dibuat susah? Kehidupan itu tergantung dari siapa dan bagaimana ia memandangnya. Jika dibuat gampang, maka pasti menjalaninya juga gampang. Begitupula jika dibuat rumit, pasti juga jadinya rumit. Rasulullah Saw. mengajari kita untuk mempermudah urusan agar tujuan pun mudah dicapai. Seperti dalam hal mengajarkan agama, maka hendaknya ajaran itu dipermudah agar masyarakat bisa maksimal menerimanya. Dalam segala hal pun kalau bisa dipermudah maka pasti jalan terbaik adalah dengan mempermudahnya. Sungguh indah jika manusia saling berusaha mempermudah dan membuat senang antara sesamanya.

Islam sendiri adalah agama yang berprinsip pada kemudahan. Nabi saw. pun diutus kepada umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Rahmat disini salah satunya adalah mencakup adanya kemudahan dalam menjalankan agama Islam. Kalau terdesak, segala sesuatu yang asalnya haram menjadi boleh bahkan wajib. Misalnya waktu tidak ada makanan sama sekali dan kalau tidak makan bisa meninggal dunia, maka kalau ada apapun, bahkan babi misalnya, maka boleh dimakan bahkan harus dimakan jika tidak makan bisa mati.

Mempermudah sebuah urusan erat hubungannya dengan konsep saling tolong menolong. Memudahkan urusan orang lain berarti memberikan pertolongan kepadanya dengan memberi kelonggaran namun tidak mengalahkan syarat yang ditetapkan. Banyak sekali contoh kebijakan-kebijakan pemerintah yang sesuai dengan konsep mempermudah ini, misalnya memberikan kemudahan sekolah gratis bagi siswa yang tidak mampu. Ini adalah contoh konsep mempermudah masyarakat dalam mengakses pendidikan.

Mempermudah sebuah urusan pun juga adalah hal yang bagus dalam berdakwah. Masyarakat jelas lebih memilih sesuatu yang mudah dicerna daripada sesuatu yang sulit dicerna dalam hal dakwah. Oleh karenanya, dalam dakwah ada prinsip perkataan yang mudah. Artinya perkataan itu dibuat dengan ibarat-ibarat atau contoh yang mudah agar pendengar bisa mudah untuk mencerna.[]