Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Hiasi Diri Dengan Kejujuran

Artikel ini adalah bagian dari buku Membangkitkan Hidup dengan Mutiara Hadis Rasulullah Saw. Serial Motivasi Hadis Nabi.

Hadis Motivasi Hidup, Kerja dan Belajar: Hiasi Diri Dengan Kejujuran

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُوْرِ وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
Dari Ibnu Mas’ud Ra. dari Nabi Muhammad Saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya kejujuran membimbing pada kebaikan, dan kebaikan menghantarkan ke surga. Sesungguhnya seorang laki-laki yang membiasakan diri berlaku jujur, ia dicatat disisi Allah sebagai shiddiiq (orang yang jujur). Adapun dusta membawa seseorang kepada dosa, sedangkan dosa menghantarkannya ke neraka. Sesungguhnya seorang laki-laki yang membiasakan diri untuk berdusta ia dicatat di sisi Allah sebagai kadzdzaab (pendusta).” (HR. Bukhari).

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Ra., Rasulullah Saw. bersabda, “Berkatalah benar walaupun itu pahit.” (HR. Ibnu Hibban). Buah dari kejujuran adalah kesuksesan yang gemilang. Sebaliknya menipu dan dusta adalah tindakan keji yang tidak dilakukan oleh seseorang kecuali ia hanya mendapatkan kerugian. May Kay Ash, sosok sukses Pendiri Kosmetik Mary Kay mengatakan, “Kejujuran adalah batu penjuru dari segala kesuksesan, Pengakuan adalah motivasi terkuat. Bahkan kritik dapat membangun rasa percaya diri saat ‘disisipkan’ diantara pujian.”

Kejujuran merupakan resep keberhasilan Rasulullah Saw. dalam menggenjot keuntungan saat memperdagangkan barang-barang milik siti Khadijah. Keuntungan yang berlipat itu pun membuat Maisarah kagum. Begitupula siti Khadijah yang kemudian menaruh simpati kepada diri Rasulullah Saw., sosok yang murah senyum dan selalu berlaku jujur. Pedagang yang jujur dan ramah, akan dicintai pembeli. Para pembeli akan menaruh kepercayaan yang besar kepadanya sehingga semakin lama dagangannya pun semakin laris.

Tidak seperti pedangan yang curang dengan menyembunyikan cacat. Bahkan tak sungkan-sungkan menjual produk palsu ataupun makanan yang diawetkan dengan bahan berbahaya sebagaimana fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang ini. Curang hanya akan mendatangkan kerugian, dan kejujuran akan mendatangkan berkah. Rasulullah Saw. bersabda: “Dua orang (dalam) transaksi jual beli dalam masa penangguhan selama mereka berdua belum berpisah, jika keduanya jujur dan terus terang, niscaya diberkahi bagi keduanya di dalam jual beli keduanya, jika mereka berdua berdusta dan menyembunyikan, niscaya dihancurkan berkah transaksi jual beli mereka berdua.” (HR. Muslim).[]