Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips dan Trik Jitu dalam Menyusun dan Membuat Materi Pidato

Halo semuanya, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kali ini kita akan belajar tentang Tips dan Trik Jitu dalam Menyusun dan Membuat Materi Pidato

Membuat Materi Pidato

Kesulitan yang biasanya menghampiri seseorang saat menekuni pidato adalah bagaimana membuat materi. Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan tentang susunan materi pidato. Kita sudah tahu tentang pertimbangan apa saja untuk mengangkat sebuah tema dalam pidato. tetapi apa saja materi yang akan dibawakan itu terkadang menjadi kendala.
Tips dan Trik Jitu dalam Menyusun dan Membuat Materi Pidato / img en.kremlin.ru
Disini keluasan wawasan ilmu pengetahuan memang diperlukan dan banya membaca merupakan salah satu kunci untuk menambah keluasan wawasan. Membaca bagi siapapun merupakan sebuah tuntutan agar wawasannya menjadi luas. Demikian dalam berpidato, kita seharusnya terus-menerus mengisi diri kita dengan berbagai pengetahuan lewat membaca.  Yakinlah, jika kita berwawasan luas maka apa saja pun menjadi mudah.

Nabi Muhammad SAW., pernah bersabda “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan serta-merta dari hamba-hamba-Nya, tetapi Dia mencabut ilmu dengan mematikan para ulama. Sehingga apabila tidak ada lagi orang yang alim, maka orang-orang pun mengangkat pemimpin-pemimpin yang jahil, lantas mereka ditanya, kemudian memberikan fatwa tanpa berdasarkan ilmu, sehingga mereka sendiri sesat menyesatkan “.

Ingat, pidato yang akan anda sampaikan akan didengar, dipahami, dan anjuran-anjuran di dalamnya akan dilaksanakan pula. Maka, jika kita menyampaikan pidato tanpa adanya wawasan dan ilmu pengetahuan, pidato kita bersifat “ngawur”. Sebagaimana hadis Nabi diatas ketika pemimpin memberikan fatwa tanpa didasarkan ilmu pengetahuan mereka termasuk golongan yang sesat dan menyesatkan karena tanpa didasari ilmu pengetahuan. Nah, kita harus memperdalam ilmu pengetahuan agar tidak termasuk golongan mereka. Dalam Ensiklopedi Fatwa, Muhammad Nashiruddin al-Albani mengutip sebuah syair yang artinya ”Ahlu ilmi adalah ahlu Nabi. Walaupun mereka tidak bersama Nabi, tapi nafas mereka senantiasa menyertai Nabi.”

Tips Memilih Topik atau Judul Pidato

Memilih topik sama artinya dengan memilih materi yang ingin disampaikan dalam pidato. Bagi pemula, bagian yang satu ini bisa jadi hal yang sangat sulit. Benar memang memilih topik merupakan suatu hal yang sulit untuk pemula, tetapi dengan berbagai cara sebenarnya topik itu mudah untuk di dapat. Hal yang tak kalah penting adalah yakin dan percaya. Terkadang dalam kepala seseorang ada banyak sekali topik yang dapat ia sampaikan, tetapi karena sikap ragu dan kurang percaya diri apakah topik ini sesuai atau tidak, ia tidak jadi maksimal dalam penyampaian materi.

Bagi pemula, problem yang muncul pada saat ingin memulai pidato adalah tidak ada inspirasi tentang topik yang pas dan bagaimana menyusun materi pidato atau apa yang harus disampaikan dalam pidato itu sendiri. Kebanyakan, kesulitan seperti ini dapat menyebabkan seseorang menyerah dan mengurungkan niatnya untuk bersungguh-sungguh dalam berpidato.

Yang perlu anda pertimbangkan dalam pemilihan topik adalah acara itu sendiri. Topik acara berarti dasar topik pidato anda. Tidak mungkin anda menyampaikan pidato dengan topik maulid nabi dalam acara peringatan tahun baru. Beberapa pertimbangan dapat anda pergunakan untuk mengarahkan topik acara yang bersifat global, seperti contoh topik “Mempertebal Frekuensi Iman dalam Menyambut Tahun Baru”., maka pembicaraan anda akan mengarah kepada bagaimana untuk meningkatkan dimensi iman walaupun anda menyampaikan pidato dalam acara menyambut tahun baru.

Pada tahap memulai pidato secara sederhana, pemilihan topik itu selain berdasarkan beberapa hal diatas, anda bisa membuat topik dengan berdasar rincian hal-hal berikut:
1. Peringatan Hari Besar. Seperti Maulid Nabi SAW., Isra’ Mi’raj, Hari Pahlawan, hari Ibu, dan lain sebaginya.
2. Pengalaman Pribadi maupun orang lain. Seperti pengalaman belajar di pesantren dan lain sebagainya.
3. Wawancara dengan seorang tokoh.
4. Materi dari buku tertentu.
5. Lingkup kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan sosial maupun rumah tangga.
6. Motivasi-motivasi.
Dan aspek-aspek lainnya. Poin-poin diatas dapat anda ambil secara garis besar saja, kemudian anda kaitkan dengan model ramuan tertentu sehingga menjadi sebuah pidato yang baik. Misalnya anda mengangkat topic Hari Ibu, di dalamnya anda kaitkan dengan wawancara dengan seorang tokoh, kehidupan sehari-hari tentang bagaimana bersikap kepada perempuan sebagai ibu, dan motivasi agar menghormati ibu beserta langkah kongkritnya.

Tips dan Cara Menyusun materi Pidato

Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan tentang kerangka pidato yang secara garis besar ada tiga yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Materi disini yang kami maksudkan adalah isi dari pidato. Isi pidato itu sendiri dapat didasarkan pada kerangka acuan sebagaimana berikut:
1. Pembukaan, berisi perkenalan tentang topik pembicaraan dan beberapa hal yang berkaitan.
2. Masalah yang ingin dibicarakan.
3. Himbauan-himbauan atau arahan.
Contoh: topik pidato, “Mengurangi dan mencegah dampak Global Warming”. Pertamakali yang anda bicarakan adalah asal-usul global warming itu sendiri meliputi istilah “Global Warming”, dan seluk-beluknya.

Setelah itu anda dapat mencoba membicarakan dampak buruk dari “Global Warming” bagi kehidupan manusia. Mendeskripsikan bagaimana bumi dan manusia dalam kehidupan sebelumnya yang nyaman dan tentram dengan industri yang terbatas pada waktu itu. Pada bagian ini anda dapat menyebutkan semua kaitan “Global Warming” kehidupan manusia.

Langkah ketiga. Energi anda cukup terkuras untuk menjelaskan secara panjang lebar pada tahap sebelumnya. Kali ini anda akan mengarahkan pendengar kepada keinginan anda. Anda dapat menjelaskan solusi-solusi dalam kasus “Global Warming” itu sendiri dengan berbagai jalan keluar yang solutif dan dikemas secara apik sehingga pendengar merasa terhipnotis dan mau mengikuti saran anda.

Contoh kerangka materi ini hanyalah contoh sederhana dan mungkin terlihat monoton. Anda dapat memberi aksesoris seperti humor, pantun, puisi pendukung, dan masih banyak lagi hal lainnya. Kuncinya adalah berlatih dan dengan berlatih anda dapat menggerakkan pikiran anda dengan hati, dan itu artinya anda akan tahu apa yang seharusnya anda perbuat dan anda sampaikan dalam pidato.

Tips dan Cara Mengembangkan materi Pidato

Pada bagian ini penulis akan mengajak anda untuk mencoba mengembangkan bagian-bagian pembicaraan dalam materi pidato. Pada bagian kerangka pidato sebelumnya adalah keterangan tentang susunan materi tetapi kali ini lebih kepada cara untuk mengupas materi secara lebih rinci. Contoh kali ini mengenai pidato tentang “pentingnya beriman dalam segala aspek kehidupan”.

Pertama: memulai dengan penggalan pernyataan dan penjelasan

“Hadirin hadirat yang dirahmati Allah SWT. Beriman bagi setiap Muslim adalah suatu kewajiban. Setiap Muslim diperintahkan untuk beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Para Rasul-Nya, Hari Kiamat, serta iman kepada Qadha dan Qadarnya. Meresapi beriman kepada Allah akan menjadikan seseorang berusaha menjauhi segala larangan dan berusaha sekuat tenaga melaksanakan segalah perintah Allah SWT.”

Kedua: memberikan contoh

“Para Sahabat Nabi, ketika turun wahyu tentang haramnya minuman keras, mereka bersama-sama membuang seluruh persediaan khamer yang ada. berliter-liter khamer dibuang tanpa sisa, Hadirin-Hadirat. Ini dilakukan karena mereka mempunyai iman yang kuat, dan dapat meresapi iman tersebut secara benar sehingga walaupun perkara yang diperintahkan untuk dijauhi adalah khomer yang sangat mereka gemari, mereka tidak memperdulikannya. Mereka hanya mendahulukan perintah Allah karena mereka telah meresapi dan merasakan nikmatnya beriman kepada Allah SWT.”