Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gas Metana dalam Perut Sapi

Dalam sebuah video ditayangkan seorang pria yang memasukkan selang panjang ke dalam mulut seekor sapi. Selang panjang tersebut kelihatannya sampai ke dalam perut sapi. Saat selang tersebut masuk, terdengar suara seperti angin mendesis. Setelah itu pria tersebut menyalakan korek api yang ia ambil dari saku celananya.  Yang terjadi selanjutnya adalah ujung selang yang disulut korek api tersebut pun terbakar, hingga bisa digunakan untuk membakar kertas.

Dalam video lain juga terjadi hal yang sama. Namun kali ini selang tidak dimasukkan lewat mulut, melainkan langsung dibuat lubang menembus perut. Tangan kiri lelaki dalam video tersebut terlihat dimasukkan ke dalam perut sapi sambil memegang selang. Dan ujung selang yang berada di luar tersulut api dan terlihat api biru menyala dari selang tersebut.

Memang sapi merupakan hewan yang memproduksi gas metana terbanyak dari hewan-hewan lainnya. Gas metana seperti gas LPG bisa terbakar. Menurut penelitian, emisi gas dari sapi lebih berbahaya daripada karbon dioksida yang dihasilkan oleh kendaraan. 

Dilansir dari timeforchange.com, satu ekor sapi tiap tahun menyumbang 2.300 kg karbondioksida pertahun. Dari angka ini muncul perbandingan yang mengejutkan, bahwa 2.300 kg karbondioksida dari seekor sapi setara dengan membakar 1.000 liter bensin.  Jika 8 liter bensin bisa menjalankan mobil sepanjang 100 km, maka mobil tersebut akan berjalan sepanjang 12.500 km.

Dilansi dari Daylimail.com, sebuah penelitian di Argentina sedang mempelajari adanya kemungkinan menggunakan gas dari perut sapi untuk digunakan sebagai bahan bakar mobil. Konon dalam sehari sapi dapat memproduksi gas metana sekitar 300 liter perhari. Jumlah itu cukup digunakan untuk menjalankan mobil selama 24 jam.

Beberapa ilmuwan telah memanfaatkan metana yang muncul dari perut sapi di ransel yang dipasang di perut sapi tersebut. Dengan memanfaatkan gas ini, selain bisa memberi gas alternatif juga baik untuk lingkungan.