Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menjadi Santri Yang Baik

Menjadi santri bukanlah hal yang gampang. Jika santri bisa menjadi santri yang baik dan berhasil, maka ia akan menemukan makna hidup terdalam dan menjadi santri yang berguna bagi hidupnya, bangsa dan agama.
Cara Menjadi Santri Yang Baik
Sebaliknya, jika santri gagal untuk menjadi santri yang berhasil, bisa jadi ia akan mengalami kesulitan dalam hidupnya. Merasa gagal dalam menjalani tugas yang seharusnya bisa ia lalui. Terkadang ia akan mengenang masa-masa menjadi santri dan diakhiri dengan kata, harusnya aku bisa berlaku menjadi lebih baik.

Lalu bagaimana menjadi santri yang baik?

Cara Menjadi Santri Yang Baik Bagaimana?

Inti menjadi baik bagi seorang santri sebenarnya adalah simpel namun berat. Simpel karena menjadi santri sangatlah ringkas, cukup satu kata, yaitu menaati aturan dan tata tertip yang ada di pondok. Niscaya akan seorang santri akan menjadi santri yang baik.

Namun tak semudah itu. Karena banyak sekali tantangan dalam menjalani kehidupan yang baik sebagai santri. Karena beragam faktor, santri yang baik pun bisa menjadi santri yang berkelakuan buruk, misalnya bolos sekolah atau ngaji, mengambil barang atau menggunakan barang santri lain tanpa ijin, malas atau bolos dalam mengikuti kegiatan pesantren dan lain sebagainya.

Oleh karenanya, cara untuk menjadi santri yang baik bisa diuraikan dalam beberapa hal berikut:

1. Mengikuti Segala Kegiatan Pesantren

Kegiatan pesantren yang padat, dari pagi buta hingga malam hari menuntut santri untuk ekstra dalam memanajemen kegiatannya. Ia harus tahu kapan belajar dan kapan istirahat. Seringkali santri yang gagal menjadi santri yang baik karena ia tidak bisa mengikuti kegiatan pesantren dengan baik. 

Mengapa santri gagal dalam mengikuti kegiatan pesantren? Jawabannya simpel, karena ia tidak pandai dalam memanajemen diri. Mengapa hal ini terjadi? Faktor utamanya adalah karena ia mencampur adukkan waktu.

Santri yang gagal tidak tahu kapan waktunya belajar, kapan istirahat, dan kapan bermain atau refreshing. Hal ini menjadikan santri kadang waktunya belajar atau ngaji malah ngopi, waktunya tidur malam malah begadang, dan akhirnya pagi harinya mengantuk sehingga tidur di kelas atau malah bolos sekolah.

Inti dari menjadi santri yang baik adalah bisa mengikuti seluruh kegaitan pesantren. Santri tak pintar atau tak pandai pun, kalau ia bisa mengikuti seluruh kegiatan pesantren, lama-lama ia akan menjadi baik pula. Istilahnya tetesan air pun akan bisa menggerus batu yang keras.

2. Memantapkan Diri Untuk Menjadi Santri Yang Baik

Mengapa santri ada yang nakal? Hal ini dikarenakan salah satunya ia belum sadar kalau dirinya adalah seorang santri. Salah satu penyebab utamanya adalah karena ia tidak punya niatan menjadi santri. Apa latar belakangnya? Bisa jadi mungkin ia dipaksa untuk mondok oleh orang tuanya. Atau ia punya niat menjadi santri yang baik tapi ia terkena pengaruh dari teman-teman santri yang berkelakuan buruk.

Oleh karenanya cara menjadi santri yang baik adalah kembali ke niat awal. Harus ada banyak pihak yang membantu dalam hal ini. Salah satunya adalah peran pengasuh, pengurus, teman dan juga orang tua wali.

Disinilah pesantren harus punya program yang tepat untuk bisa mengasah terus menerus motivasi santri agar punya niat yang kuat menjadi santri yang baik. 

Salah satu cara atau langkah pastinya adalah, dari pihak pengasuh biasanya mengadakan pengajian yang intinya memberikan motivasi kepada santri. Kitab yang dikaji biasanya adalah ta'lim mutaallim. Kajian ini seharusnya dilaksanakan seminggu satu kali dengan mengumpulkan semua santri dalam satu pengajian, atau minimal satu bulan sekali. 

Sosok pengasuh harus punya karakter yang kuat sebagai orang tua yang mendorong keberhasilan santri. 

Dari pihak pengurus pondok, mereka harus memberikan contoh yang baik. Juga peraturan pondok harusnya ditaati bersama termasuk pengurus pesantren. Terkadang peraturan pondok diabaikan santri karena pengurus sendiri malah melanggarnya.

Dari pihak wali santri pun harus ada peran. Mereka harus mendorong putra putrinya untuk taat kepada pesantren. Mereka juga harus bijak dalam memberikan uang saku. Uang saku atau kiriman yang kelebihan adalah bencana, karena jika santri tak bijak ia akan menggunakannya untuk hal-hal negatif. 

Misalnya sering belanja, makan di warung secara berlebihan. Atau bisa mendorong santri lain untuk mengambil uangnya, karena apapun bisa saja terjadi di pondok pesantren. 

Itulah beberapa poin mengenai bagaimana cara menjadi santri yang baik. Jika pembaca ada masukan silahkan. Tips lengkap untuk cara menjadi santri yang baik, cara menjadi santri yg baik, bagaimana cara menjadi santri yang baik, cara agar menjadi santri yang baik, cara jadi santri yang baik.