Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Membawa Keluarga Untuk Studi atau Kuliah Di Turki

Halo semuanya gimana kabarnya? Semoga kalian sehat selalu. Kali ini saya hendak berbagi pengalaman tentang tips membawa keluarga untuk studi atau kuliah di Turki. 

Untuk melengkapi bacaan dan informasi, saya sarankan kalian juga membaca tulisan ini: Studi atau Kuliah Ke Luar Negeri Bersama Keluarga

Setelah saya mendaftar, ikut tes dan beragam langkah-langkah dalam beasiswa Turki, alhamdulillah saya diterima untuk kuliah di Turki dengan jalur beasiswa pemerintah Turki atau Turkiye  burslari dan kuliah di Konya.
Tips Membawa Keluarga Untuk Studi atau Kuliah Di Turki / foto area Blue Mosque Istanbul

Pada tahun pertama, saya mengikuti program belajar bahasa Turki karena nanti kuliah bakalan 100 persen menggunakan pengantar bahasa Turki.

Nah di tahun kedua ini, yaitu tahun 2017 saya berkesempatan untuk pulang ke Indonesia dan mengajak keluarga, istri dan anak untuk tinggal di Turki.

Biaya Hidup Bersama Keluarga Waktu Studi Kuliah Di Turki

Bagi teman-teman yang punya rencana untuk membawa keluarga bersama kuliah di Turki, maka hal utama yang dipikirkan jelas masalah biaya. 

Ya biaya hidup adalah hal utama, makanya sebelum saya membawa keluarga ke Turki saya sudah hitung-hitungan dulu.

Saya mematangkan rencana untuk kuliah di Turki selama 2 tahun, baru memutuskan untuk kuliah di Turki bersama keluarga. 

Dalam dua tahun tersebut saya mempelajari dan mencari informasi daerah mana yang bagus untuk keluarga dan biaya hidupnya terjangkau.

Pilihan tertuju pada kota Konya, dan disana ada kampus yang menawarkan jurusanku juga. Akhirnya pilihan jatuh ke konya.

Kalau soal biaya untuk hidup bersama keluarga dalam rangka kuliah di Turki, maka saya sebenarnya Lillahi Taala, saya serahkan pada Allah hehe. 

Karena kalau dihitung-hitung pakai matematika biasa, jelas tidak cukup. Namun yang penting berdoa dan berusaha, alhamdulillah tercapai.

Kalau untuk biaya hidup sebenarnya cukup saja dengan uang beasiswa. Misalnya kalau dihitung, uang beasiswa 1400 lira perbulan, rincian keluarnya, sewa rumah 500, air gas listri 200, internet 40, total 740. 

Untuk makan kisaran 300 an, dengan nasi beras dan lauk ayam, telur ayam, sayur mayur dan lain sebagainya. 

Itu rincian biaya sehari-hari, kalau biaya tahunan ada biaya ikamet atau surat ijin tinggal dengan biaya total 700 lira pertahun kisaran untuk berdua.

Kalau untuk asuransi, ada yang jual asuransi murah 140 pertahun untuk istri. Untuk anak asuransi tidak perlu.

Tiket, Visa dan Ijin Tinggal di Turki

Biaya yang paling mahal untuk membawa ke Turki pada tahun pertama sebenarnya ada  pada tiketnya. Soalnya tiket pesawat cukup mahal, satu orang bisa 8 jutaan.

Adapun langkah-langkah untuk membawa keluarga ke Turki adalah dengan mempersiapkan biaya, tempat tinggal, visa dan tiket pesawat.

Setelah berada di Turki, maka selanjutnya harus membuat pengajuan ijin tinggal atau ikamet. Selanjutnya bisa mencarikan kursus bahasa Turki untuk istri dan sekolah untuk anak.

Mengurus Visa Keluarga untuk Masuk Turki

Visa atau surat ijin masuk ke Turki ini bisa dibuat dalam dua jenis, yaitu visa penyatuan keluarga dengan masa 3 bulan atau visa turis dengan masa 1 bulan.

Kalau kita mengambil visa dengan jenis turis, maka kita punya waktu 1 bulan dimana visa sebelum habis harus sudah mengajukan ijin tinggal di Turki atau ikamet.

Kalau visa jenis penyatuan keluarga, punya tenggang 3 bulan untuk selanjutnya membuat ikamet.

Visa turis bisa didapatkan online, biayanya 25 dolar. Kalau visa keluarga harus ke Jakarta, namun aplikasinya harus online ngisinya. Biayanya sekitar 35 dolar. 

Visa turis tidak ribet, cukup ngisi online sudah dapat file pdf yang nanti dicetak jadi dokumen visa. Kalau visa keluarga ditempel di paspor, namun ngurusinya cukup ribet.

Syarat visa keluarga harus wawancara ke Jakarta, menyerahkan dokumen akta nikah, akta lahir anak, dan dokumen-dokumen identitas lainnya.

Harus punya asuransi perjalanan selama visa berlaku. Jadi kalau visa berlaku 3 bulan, maka harus membeli asuransi 3 bulan. 

Namun kalau visa turis saya kurang tahu, apakah harus ada asuransi atau tidak.

Setelah menulis aplikasi online, kami berangkat ke Jakarta sesuai jadwal yang ada di aplikasi. Dan harus bawa uang dolar untuk pembayaran.

Pilih mana antara visa Turis dan keluarga untuk membawa keluarga ke Turki? Menurut aku sama saja.

Namun kalau visa penyatuan keluarga bisa mengajukan ijin tinggal sebagai penyatuan keluarga di ikamet. Tapi kalau visa turis, maka pengajuannya pun juga turis.

Update: ternyata visa turis juga bisa digunakan untuk apply ijin tinggal untuk penyatuan keluarga dengan masa pendek atau satu tahun.

Mengurus Ijin Tinggal Keluarga di Turki

Ijin tinggal harus dimiliki oleh orang non Turki yang berada di Turki yang akan didapatkan dengan masa tertentu.

Misalnya pelajar, bisa mendapatkan hingga 3 tahun masa ijin tinggal. Adapun turis bisa hingga 1 tahun.

Ijin tinggal dengan jenis Penyatuan keluarga untuk masa pendek juga memiliki masa satu tahun.

Ijin tinggal ini harus diurus sebelum masa visa habis, jika visa habis namun belum diurus maka akan mendapatkan denda dan kemungkinan besar lainnya harus keluar Turki dan masuk lagi dengan menggunakan visa baru.

Nah ijin tinggal ini pengajuannya semua diurus melalui online di websitenya pihak imigrasi.

Setelah menuliskan semuai detail informasi yang dibutuhkan, maka kita akan mendapatkan jadwal wawancara dan harus mendatangi kantor imigrasi pada jam yang telah disebutkan.

Aku pun mengisi form secara lengkap, dimana informasi yang dimasukkan berkisar informasi data pribadi, alasan menetap di Turki, juga asuransi.

Asuransi di Turki ada yang murah yang gunanya untuk mendapatkan ikamet atau ijin tinggal, karena tanpa asuransi maka kita tidak akan bisa apply ijin tinggal.

Mendaftarkan Anak Sekolah dan Istri untuk Kursus di Turki

Membawa keluarga juga harus mempertimbangkan kegiatan apa yang akan keluarga lakukan selama studi di Turki. 

Maka karena memang sudah waktunya, setelah dua tahun berada di Turki, anak kami yang pertama Afqa juga sudah saatnya sekolah. 

Kami pun mendaftarkannya untuk ikut sekolah di Turki di jenjang Taman kanak-kanak. 

Untuk artikel tentang menyekolahkan anak di Turki ini bisa kalian baca disini: Menyekolahkan Anak Di Luar Negeri dan disini: Pengalaman Menyekolahkan Anak Di Luar Negeri Bagian 2

Selama mengikuti kegiatan sekolah ini, Afqa sudah mulai memiliki banyak teman sehingga selain bisa membuat dia bersosialisasi juga bisa membuatnya belajar bahasa Turki.

Untuk istri, pada tahun pertama saya daftarkan untuk ikut les bahasa Turki. Ada beberapa lembaga yang menawarkan les bahasa Turki gratis.

Yang penting adalah sudah mendapatkan ijin tinggal, karena di kartu ijin tinggal itu ada nomor Kependudukan Turki yang multifungsi dan digunakan dimana-mana.

Jadi untuk keperluan apapun, identitas dengan nomor penduduk Turki ini pasti akan diperlukan untuk mengurus semua kebutuhan misalnya rumah sakit, kursus dan layanan publik lainnya. 

Itulah beberapa tips membawa dan memboyong keluarga untuk bisa ikut studi atau kuliah di Turki. Jika ada informasi baru akan saya usahakan update di artikel ini. Semoga bermanfaat.