Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jalan-jalan Ke Turki Melihat Tari Sufi Berputar Asli Maulana Jalaluddin Rumi Konya Turki

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teman-teman semuanya kali ini kita punya kesempatan lagi untuk jalan-jalan dan kali ini kita menyaksikan tari sufi berputar di Turki.
 
Jadi judul jalan-jalan kita kali ini adalah Jalan-jalan Ke Turki Melihat Tari Sufi Berputar Asli Maulana Jalaluddin Rumi Konya Turki.
  Oke jadi tari sufi berputar itu adalah tari sufi yang populer dipraktikkan oleh Jalaluddin ar-Rumi, seorang ahli sufi berasal dari Persia yang datang ke tanah Anatolia atau tanah Rum alias Romawi.

Tari ini kemudian digunakan selama beratus-ratus tahun dilakukan oleh murid-muridnya selama beratus-ratus tahun, dan hingga kini pun tari ini masih dilakukan sebagai bentuk apresiasi budaya sufi.

Tari sufi berputar ini pun menjadi masyhur terkenal hingga mancanegara. Bahkan di Indonesia pun tari ini juga banyak dipraktekkan sebagai bentuk apresiasi ajaran sufi tasawuf.

Setiap weekend kita bisa melihat tari sufi berputar di Turki, salah satunya adalah Konya, tempat lahirnya tari ini.

Foto di atas ini menunjukkan Para penari sufi sedang memulai tarian sufi. Mereka memberi salam kemudian memulai menari.


Foto di atas menunjukkan penari sufi sedang menari semuanya.


Kita mengunjungi Museum tiga dimensi yang menunjukkan masa Jalaluddin Rumi abad ke 13 masehi.


Gambar di atas Jalaluddin Rumi masih kecil bersama ayahnya, Bahauddin Walad


Peta perjalanan Jalaluddin Rumi dari Balkh Persia menuju Mekah hingga konya Turki


Bahauddin Walad (baju Hijau) dan Jalaluddin Rumi disambut oleh raja Seljuk Alauddin Keykubat (Kanan yang memberi salam).




Jalaluddin Rumi bertemu dengan gurunya, Syamsuddin Tabriz


Jalaluddin Rumi berguru kepada Syamsuddin Tabriz, Syamsuddin Tabris menyuruh Rumi untuk membuang kitab bacaan untuk memulai melihat dengan hati.


Rumi sedih kehilangan Syamsuddin Tabriz gurunya


Jalaluddin Rumi menghadang pasukan Mongol. Panah yang ditembakkan pasukan berbalik menyerang mereka. Kota Konya pun aman dari serangan mongol.


Jalaluddin Rumi sakit


Jalaluddin Rumi wafat, teman-temannya sedih, namun Rumi berpesan agar hari kematiannya disebut dengan hari pengantin karena hari itu ia bertemu dengan kekasihnya (Allah).


Foto di museum Tiga Dimensi

Tiket masuk untuk menonton tari sufi itu gratis tidak bayar. Ada dua tempat yang aku tahu untuk melaksanakan tari ini, yaitu di pusat Kultur dan Budaya dan satunya di gedung sebelahnya, yaitu pusat penelitian kultur yang banyak menyajikan tentang informasi dan sejarah tari sufi berputar ini.

InsyaAllah pada kesempatan berikutnya saya akan menulis tentang makna dan arti tarian sufi berputar ala sufi ini.

Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah berkunjung di website kangdidik.com