Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketindihan Dalam Islam

Ketindihan Dalam Islam, semua orang pasti pernah mengalami yang namanya ketindihan karena memang ketindihan sering datang pada saat manusia tidur. Ketindihan seringkali dirasakan sebagia hal yang sangat mengganggu. Bahkan sebagian orang merasakan adanya hal yang menyeramkan dalam ketindihan. lalu bagaimana Ketindihan Dalam Islam? Apakah ada jawaban tentang fenomena ketindihan dalam Islam?

Fenomena Ketindihan Dalam Islam

Dalamislam.info. Sebagian besar orang pasti pernah mengalami ketindihan dimana saat tidur dia tidak bisa segera bangun karena seakan ada benda berat yang ada di atas tubuh. Sebagian orang lagi merasa ketindihan dengan kedaan seperti mimpi melihat sesuatu.

Bahkan kalau mimpinya terlihat seram maka dia akan mengigau sehingga suaranya terdengar oleh orang lain yang ada di sekitarnya. Banyak yang menganggap bahwa ketindihan adalah disebabkan karena gangguan jin dan syetan. Namun apakah benar ketindihan itu memang karena hal tersebut? Bagaimana penjelasan fenomena ketindihan dalam Islam dan Medis?

Ketindihan Dalam Pandangan Medis

Dalam segi medis, ketindihan memiliki istilah sendiri yaitu sleep paralysis atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut dengan kelumpuhan tidur. Ketindihan ini pun secara medis bisa terjadi pada siapapun, bahkan menurut penelitian semua orang pernah mengalaminya paling tidak sekali atau dua kali. 

Menurut penelitian medis pun fenomena ketindihan ini tidak berbahaya dan sesuatu yang bisa dibilang wajar. Dan ketindihan pun terjadi hanya sekitar 2 hingga 3 menit saja. Ketika otak dan tubuh aktif maka orang akan bangun dan tersadar. 

Adapun penyebab mengapa orang bisa mengalami ketindihan ini belum diketahui secara pasti. Namun beberapa pengamatan menyebutkan bahwa kebiasaan pola tidur yang tak tentu atau kurang tidur, stres, dan perubahan yang mendadak pada lingkungan bisa menjadi faktor yang menyebabkan orang mengalami ketindihan.

Fenomena Ketindihan Dalam Islam

Dalam perspektif Islam kita bisa membahas ketindihan dengan memulai dari sebuah pertanyaan. Apakah ketindihan itu termasuk mimpi? Banyak orang memang mengalami ketindihan dengan keadaan seperti bermimpi dan mengigau.

Dengan demikian, kita pun bisa membahas hadis Rasulullah Saw. tentang mimpi sebagaimana berikut ini:

وَالرُّؤْيَا ثَلَاثَةٌ فَرُؤْيَا الصَّالِحَةِ بُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَرُؤْيَا تَحْزِينٌ مِنْ الشَّيْطَانِ وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ الْمَرْءُ نَفْسَهُ

Mimpi itu ada tiga macam: (1) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. (2) mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari syetan. (3) dan mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan, atau khayal seseorang.

Berdasarkan hadis di atas, kita bisa melihat bahwa ketindihan itu bisa masuk pada mimpi menakutkan yang datangnya adalah dari syetan. Dalam potongan hadis disebutkan bahwasanya jika seseorang mengalami mimpi buruk maka hendaknya dia bangun, melaksanakan shalat dan hendaknya tidak menceritakan mimpi buruk tersebut kepada orang lain.

Cara Agar Tidak Ketindihan Dalam Islam

Jika kita cukup sering mengalami ketindihan, maka hendaknya kita merubah pola tidur yang kurang bagus. Juga kita supaya lebih memperhatikan adab-adab saat sebelum tidur sebagaimana dijelaskan dalam tuntunan Rasulullah Saw.

Salah satu adab tidur yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan adalah berdoa. Karena dengan berdoa kita berarti menyerahkan segala urusan hidup dan mati kita kepada Allah. Adapun tidur dalam Islam merupakan bentuk dari mati kecil.

Dan orang yang tidur itu ruhnya berada dalam genggaman Allah Swt. sebagaimana firman Allah berikut:

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah ruh (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (Az-Zumar : 42).

Sangat penting bagi kita untuk berdoa agar kita terlepas dari gangguan jin dan syetan saat tertidur.  Karena dengan doa tersebut maka pertolongan Allah akan datang, dan jika pertolongan Allah telah datang maka jin dan syetan tak akan punya kuasa untuk mengganggu kita.

Juga bacalah surah-surah tertentu sebagai adab sebelum tidur sebagaimana yang juga dilaksanakan oleh Rasulullah Saw. Rasulullah selalu membaca surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas sebelum tidur dengan membuka tangan, kemudian meniupkan pada kedua telapak itu dan mengusapkan ke wajah.

Membaca ayat Kursi pun juga bisa menjadi hal ampuh agar kita jauh dari gangguan syetan saat sebelum tidur. Dan sebelum tidur itulah hendaknya kita membaca syahadat, beristighfar, dan menyerahkan segala urusan kita kepada Allah Swt.