Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apakah Kemiri Mengandung Lemak?

Kemiri merupakan salah satu bumbu dapur yang tanamannya banyak tumbuh di Indonesia. Jenis kacang-kacanagan ini memiliki nama latin Aleurites Moluccana, disebut Buah keras dalam bahasa Melayu, dan candlenut dalam bahasa Inggris. Kemiri seakan tak terlepas dari kuliner nusantara, teruta kuliner berkuah seperti soto dan gulai. Tak hanya kuliner, produk seperti kemiri ini juga banyak digunakan dalam industri medis. Kemiri dikenal sebagai salah satu produk tropis Indonesia dan Malaysia.

Tentang Kacang Kemiri

Biasanya pohon kacang kemiri tingginya bisa mencapai sekitar 15 hingga 24 meter dan berbuah dengan daun yang melebar seperti pohon kenari dan bergerombol di setiap cabang, masing-masing berdiameter 4 hingga 6 cm. Kulit luar buah kemiri ini seukuran buah ara dan bertekstur lunak serta mudah terbelah menjadi dua. Di dalamnya ini ada dua biji yang berisi kemiri.

Ketika kulit luar yang lunak dihilangkan, ada buah yang sangat keras di dalamnya yang merupakan isi dari kemiri ini. Kemiri telah menjadi salah satu bumbu masakanyang sangat diperlukan, mulai dari masakan lokal Indonesia dan Malaysia, karena sifat aromatiknya dan juga rasa gurihnya.

Apakah Kemiri Mengandung Lemak?

Apakah kemiri mengandung lemak? Jawabannya iya, kemiri mengandung lemak sebagaimana kacang pada umumnya. Kemiri memiliki kandungan lmeka yang cukup banya, namun lemak ini adalah jenis lemak tak jenuh.

Adapun lemak tak jenuh ini adalah jenis lemak baik yang malahan bisa membantu tubuh untuk bisa menjadi lebih sehat. Lemak tak jenuh akan sangat bermanfaat dalam membantu menurunkan kadar kolesterol jahat yang ada dalam tubuh.

Jadi bagi anda yang menderita kolesterol, konsumsi makanan dengan bumbu kemiri masih diperbolehkan asalkan campuran bahan lain pun juga diperhatikan. Tak hanya lemak, kemiri juga dikenal mengandung minyak yang memiliki manfaat banyak sekali seperti untuk menghitamkan rambut, membuat rambut sehat dan juga untuk mengobati sakit gigi dan sariawan.

Panduan Dalam Konsumsi Kemiri

Kemiri segar harus dimasak terlebih dahulu atau harus melalui proses tertentu sebelum digunakan. Hal ini dikarena mengandung kemiri mengnadung zat beracun yaitu (saponin dan phorbol). Karena alasan inilah kemiri yang masih segar tidak bisa langsung digunakan dalam makanan segar seperti salad.

Para ahli tidak merekomendasikannya untuk dimakan mentah karena sifat pencahar atau laksatif yang kuat, dan mereka merekomendasikan agar kemiri dipanggang terlebih dahulu, kemudian dimakan dalam jumlah kecil.

Kemiri yang digiling dan dimasak akan menjadi campuran yang lezat dan gurih yang digunakan terutama untuk ‘bumbu’ beragan masakan. Kemiri termasuk bahan yang sehat dan bermanfaat karena tingkat energi yang tinggi dan karena lemak tak jenuh yang dikandungnya.

Untuk beberapa masakan seperti gulai dan soto, kemiri akan digoreng terlebih dahulu hingga berwarna kuning keemasan, kemudian dihancurkan dengan cara ditumbuk atau digiling dengan mesin kemudian dimasukkan ke dalam bahan bumbu lainnya.

Dalam beberapa kuliner, kemiri juga menjadi pengganti santan karena kemiri yang telah dihaluskan maka memiliki bentuk putih seperti santan kelapa yang juga berminyak seperti santan kelapa. Gurihnya tekstur kacang kemiri mirip dengan tekstur kacang tanah sehingga membuat masakan menjadi lebih gurih.

Kemiri termasuk bahan utama dari berbagai produk dalam bidang kesehatan. Minyak kemiri memiliki kemampuan berupa sifat pembersihan usus (pencahar). Di Jepang, kulit dan batang kemiri digunakan dalam pengobatan penyakit tumor. Di Indonesia sendiri, kulit dan batang kemiri digunakan untuk pengobatan diare atau disentri (wasir berdarah).