Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Nepotisme?

Pengertian Nepotisme

Anda pasti sering dengar kata-kata nepotisme, mungin anda tahu dari televisi, radio atau kabar di internet.

Nepotisme itu sebenarnya berasal dari bahasa Latin, nepos yang artinya adalah keponakan atau cucu.

Adapun pengertian nepotisme adalah tindakan seseorang yang lebih memilih saudara, kerabat atau teman akrab untuk tujuan kedudukan atau kerja.

Jadi saat seseorang menunjuk, ia menunjuk orang lain berdasarkan karena punya hubungan bukan berdasarkan kemampuannya.

Misalnya ini contoh sederhananya, ada seorang pejabat sebut saja kepala desa. Ia mengangkat seseorang untuk bekerja atau menaikkan pangkat jabatan itu bukan karena kerjanya. Tapi lebih karena ada hubungan.

Namun nepotisme sebenarnya bisa jadi tidak hanya urusan jabatan saja, tapi keberpihakan dalam kepentingan jabatan tertentu.

Misalnya ada bantuan yang sebenarnya itu digunakan untuk masyarakat miskin. Namun karena kepala desa itu sukanya nepotisme, ia pun memberikan bantuan itu kepada kerabat-kerabatnya.

Sejarah Nepotisme

Kata nepotisme sebagaimana telah sedikit disinggung sebelumnya, itu berasal dari kata Latin nepos, yang artinya adalah “keponakan” atau “cucu”.

Nah ini perlu sobat tahu, bahwa pada Abad Pertengahan ada beberapa paus Katolik dan uskup yang telah mengambil janji “chastity” atau melakukan hubungan intim diluar nikah.

Janji Chastity ini pun membuat para paus dan uskup itu tidak mempunyai keturunan anak kandung, karena mereka pun tidak menikah.

Oleh karenanya, para uskup itu memutuskan untuk emberikan kedudukan istimewa kepada keponakannya seolah-olah seperti kepada anaknya sendiri karena merekalah yang terdekat.

Oleh sebab itu, beberapa paus pun diketahui telah mengangkat keponakan dan saudara lainnya untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu di lembaga keuskupan.

Sampai-sampai, para oknum uskup ini pun melakukan nepotisme semacam ini untuk membangun dinasti kepausan.

Ada sih contoh-contoh dari nepotisme yang dilakukan oleh para uskup itu, misalnya Paus Kallistus III itu menangkat keponakannya untuk menduduki jabatan di keuskupan.

Nepotisme Di Indonesia

Nah menarik ni kalau membicarakan Indonesia dan nepotisme. Sebagaimana kita tahu ya nepotisme di Indonesia itu masih banyak praktiknya, seakan sulit untuk diberantas.

Pasti pembaca juga tak asing dengan istilah orang dalam. Nah ini adalah salah satu bentuk turunan dari nepotisme itu sendiri.

Jadi kalau tak kenal, tak punya relasi ya tak dapat jabatan. Tak dapat kedudukan lah intinya.

Nepotisme itu erat hubungannya dengan korupsi dan kolusi, makanya ada singkatan KKN. Praktik nepotisme ini sangat kental dilakukan pada era Orde Baru hingga ada gerakan reformasi tahun 1998 itu.

Di Indonesia, tuduhan adanya nepotisme bersama dengan korupsi dan kolusi (ketiganya disingkat menjadi KKN) dalam pemerintahan Orde Baru, dijadikan sebagai salah satu pemicu gerakan reformasi yang mengakhiri kekuasaan presiden Soeharto pada tahun 1998.

Efek Negatif Nepotisme

Lalu apa sih efek negatif dari nepotisme itu sendiri? Banyak ya. Nepotisme kan mengangkat seseorang karena ada hubungan dekat, bukan karena kemampuan.

Ya itu artinya seseorang yang tak kompeten pun bisa jadi dapat jatah kedudukan. Padahal itu jelas menyalahi aturan dari lembaga dan perusahaan.

Masak orang tidak bisa apa-apa lalu disuruh memegang jabatan hanya karena dekat dengan si kepala? Nah inilah mengapa nepotisme itu harus diberantas sampai habis.

Itulah informasi tentang apa itu nepotisme dan pengertian serta seluk beluknya. Semoga bermanfaat.